Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bahaya Virus PMK, Menkes Budi Pastikan Tak Akan Bahayakan Manusia

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa PMK tidak akan membahayakan manusia.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nuryanti
zoom-in Bahaya Virus PMK, Menkes Budi Pastikan Tak Akan Bahayakan Manusia
Kementan
Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa PMK tidak akan membahayakan manusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang lebih dari seribu ekor sapi di Jawa Timur.

Menyebarnya PMK memunculkan kekhawatiran jika menular ke manusia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa PMK tidak akan membahayakan manusia.

Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah berdiskusi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan kesehatan hewan dunia (OIE) untuk memastikan bahwa penyakit mulut dan kuku ini hanya menulari hewan.

Baca juga: Badan Karantina Pertanian Perkuat Pengawasan Hewan Rentan untuk Cegah Penyebaran PMK

ILUSTRASI - Kasus hewan ternak mati mendadak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo.
ILUSTRASI - Kasus hewan ternak mati mendadak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo. (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

“Jadi hampir tidak ada yang loncat ke dunia st virus SARS-CoV-2 yang loncat dari kelelawar ke manusia."

"Khusus untuk virus mulut dan kuku ini memang adanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang loncat ke manusia,” jelas Budi dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022) siang.

Mengutip Bogorkab.go.id, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae merupakan penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus.

BERITA TERKAIT

Penyebabnya adalah virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.

Virus ini juga memiliki masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit).

Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi adalah hewan yang rentan tertular PMK.

Pencegahan PMK pada ternak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Biosekuriti dan cara medis.

Pencegahan Biosekuriti dilakukan dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.

Pemotongan jaringan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.

Sedangkan pencegahan secara medis, dilakukan berdasarkan dua daerah, yaitu yang tertular dan yang tidak tertular.

Untuk daerah tertular, pencegahan dilakukan dengan memberi vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant.

Kekebalan terbentuk 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.

Cara Penularan PMK

1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit);

2. Vektor hidup (terbawa manusia, dll);

3. Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll);

4. Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).

(Tribunnews.com, Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas