Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

RSCM: Transplantasi Hati Pasien Hepatitis Akut Rumit, Tidak Mudah Dapat Pendonor Hati Secara Cepat

Dirut RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan pihaknya belum pernah melakukan proses transplantasi hati pada pasien hepatitis akut.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
zoom-in RSCM: Transplantasi Hati Pasien Hepatitis Akut Rumit, Tidak Mudah Dapat Pendonor Hati Secara Cepat
HANDOUT
Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Lies Dina Liastuti di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (21/12/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Lies Dina Liastuti mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum pernah melakukan proses transplantasi hati pada pasien hepatitis akut.

Diakuinya, tata laksana transplantasi hati pada kasus hepatitis akut ini rumit.

"Transplantasi hati merupakan suatu tata laksana operasi yang sangat rumit, memerlukan keahlian dari berbagai disiplin ilmu yang menjadi satu dalam satu tim. RSCM sudah melakukan, sudah beberapa tahun, sudah memberikan pelayanan pada bayi-bayi maupun pada orang dewasa. Tapi bukan kasus-kasu yang akut seperti sekarang. Kita lakukan yang terencana, donor hatinya kita siapkan dan sebagainya itu sudah ada," ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa (17/5/2022).

Lies memaparkan, tidak mudah mendapatkan pendonor organ hati dalam waktu singkat.
Biasanya, dalam transplantasi hati bayi terencana, ibu atau bapak pasien bisa menjadi pendonornya dengan sukarela.

Namun, jika dalam hepatitis akut ini orangtua sebagai pendonor harus mengikuti serangkain persiapan.

Kemudian juga terkait peralatan dan ruang operasi yang harus disiapkan lebih detail.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, RSCM tengah menyusun pedoman terkait tatalaksna transplantasi hati yang bisa menjadi acuan RS lain untuk bisa melakukan proses yang sama.

"Kita sudah selesai menyusun pedomannya dan kita akan minta menetapan dari kemenkes. Sehingga bisa disosialisasikan seandainya ada RS lain yg akan melakukan transplantasi hati selain RSCM," kata dia.

Ditambahkan, Tim dokter RSCM Dr dr Hanifah Oswari, SpA(K) jika transplantasi hati yang bukan akut maka persiapan memakan waktu satu bulan. Sementara  keadaan darurat, persiapan dilakukan dalam hitungan hari.

Adapun persiapan yang dilakukan mulai dari peralatan, ruang operasi, pendonor organ hati, dan pendukung lain seperti laboratorium dan pemeriksaan radiologi.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak RSCM: Transplantasi Hati pada Pasien Hepatitis Akut Tidak Mudah

Serta tim dokter dan ahli yang diterjunkan harus lengkap. Mulai dari dokter spesialis anak, penyakit dalam, maupun dokter bedah, serta ahli di dari luar negeri.

"Kalau itu bukan kasus akut kita punya waktu satu bulan untuk persiapkan. Tapi kalau dalam akut ini, ada beberapa hal berbeda, kita hitung dalam hitungan hari," ujarnya yang juga anggota IDAI ini.

Karena itulah, tansplantasi hati di Indonesia baru bisa dilakukan di dua RS yakni RSCM Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di DIY. Sementara bagi pasien di daerah harus dilakukan transfer.

"Perlu transfer dan transfernya lama itu bisa dampaknya tidak bisa ditransplantasi. Ini faktor yng menjadi penyulit transpanlantasi emergency ini bukan hal mudah kita lakukan. Tapi tim transplantasi RSCM sudah bersiap-siap melakukan itu," imbuh Dokter spesialis anak sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas