Saran Eks Direktur WHO, Otoritas Kesehatan RI Harus Pelajari Cacar Monyet untuk Lakukan Pengendalian
Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta otoritas kesehatan di Indonesia segera pelajari penyakit monkeypox
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta otoritas kesehatan di Indonesia segera mempelajari penyakit monkeypox alias cacar monyet yang kini sudah menyebar di Eropa, Australia dan Amerika.
Setelah mempelajari penyakit tersebut pemerintah Indonesia segera melakukan pengendalian guna mencegah penyakit cacar monyet meluas.
"Kita tahu bahwa sudah dilaporkan juga dugaan kasus dari Australia. Artinya, kita di Indonesia perlu memahami penyakit ini dan melakukan pengendalian cacar monyet bila diperlukan," ujar Yoga dalam pernyataannya kepada Tribun, Sabtu(21/5/2022).
Baca juga: Gejala Awal Cacar Monyet atau Monkeypox, Berikut Penularan hingga Cara Pencegahannya
Baca juga: Cacar Monyet Terus Menyebar, WHO Langsung Rapat Darurat, Dunia Waspada
Yoga kemudian menceritakan dirinya sedang berada di New York menghadiri wisuda Universitas Columbia.
Di AS kata dia sedang cukup banyak dibicarakan bahwa Dinas Kesehatan New York menginvestigasi kemungkinan kasus cacar monyet, penyakit yang beberapa hari sebelumnya dilaporkan klaster kasus di Inggris, Portugal, Swedia dan Spanyol.
Direktur PascaSarjana Universitas Yarsi ini juga menjelaskan bahwa pasien pertama New York dirawat di RS Bellevue Hospital, sekitar daerah 1st Avenue.
Sampel pasien dikirim ke laboratorium
kesehatan masyarakat kota untuk test awal, dan kalau positif akan dikirim ke Laboratorium Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk memastikan apakah memang terkonfirmasi penyakit cacar monyet.
"Ini salah satu bentuk sistem rujukan berjenjang yang baik juga diterapkan di negara kita. Amerika Serikat sekitar 20 tahun yang lalu pernah mengalami outbreak cacar monyet yang waktu itu menularkan sampai 47 kasus, dan di duga berhubungan dengan importasi tupai dan atau hewan pengerat lain dari Ghana, yang kemudian menulari hewan setempat," kata Yoga.
Dugaan kasus di New York kali ini terjadi sehari sesudah satu kasus terkonfirmasi di Massachusetts, yang baru saja datang dari Kanada. Otoritas kesehatan di Montreal Kanada sedang menyelidiki lebih dari 15 suspek kasus ini di sekitar Montreal.(Willy Widianto)