Cara Cegah Munculnya Penyakit Kulit pada Jamaah Haji, Ini Jenis Penyakit Kulit yang Sering Terjadi
Penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis, simak cara mencegahnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara mencegah penyakit kulit pada jemaah haji di Arab Saudi.
Selain dehidrasi, suhu panas dengan kelembaban yang rendah dapat menimbulkan berbagai permasalahan kulit pada jemaah haji.
Mereka dapat mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman.
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, dr Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.
Penyakit kulit ini, dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya.
Milany menjelaskan, orang yang mengidap xerosis kutis memiliki ciri-ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah.
Baca juga: Jelang Puncak Haji 2022 di Arafah, Jemaah Indonesia Diimbau Fokus Jaga Stamina
Jika jamaah mengalami gejala ini maka segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.
"Jamaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci," kata Milany, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Kemudian, dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi.
Jika jamaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.
"Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi," katanya.
Baca juga: Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Makkah Layani Sedikitnya 10 Pasien Jantung Setiap Hari
Milany juga menyarankan jamaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis.
Selulitis merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri.
Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.
"Untuk itu jamaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati," jelasnya.
(Tribunnews.com/Latifah)