Waspada! Sakit Kepala Ternyata Pertanda Tumor Otak, Berikut Gejalanya
Tak jarang sakit kepala terasa begitu parah dan berlarut-larut, sehingga perlu mendapat penanganan serius dari dokter.
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian besar orang tentu pernah merasakan atau bahkan sering mengalami sakit kepala. Biasanya sakit kepala ringan bisa cepat diatasi dengan istirahat dan minum obat pereda rasa sakit
Namun, tak jarang pula sakit kepala terasa begitu parah dan berlarut-larut, sehingga perlu mendapat penanganan serius dari dokter.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengenali sakit kepala yang dirasa serta memahami yang jadi penyebabnya. Kenapa? Karena bisa jadi hal ini merupakan pertanda sakit yang serius, misalnya saja penyakit tumor otak.
Terlebih, intensitas sakit kepala di antara pasien tumor otak bervariasi, sehingga perlu memperhatikan keluhan sakit kepala yang bisa jadi “tanda bahaya” yang membuat seseorang perlu waspada apakah gejala tersebut disebabkan tumor otak atau tidak.
Baca juga: Cardiovascular Center Mayapada Hospital Surabaya Layani Skrining Hingga Tindakan Emergency Jantung
Mengingat sakit kepala karena tumor kerap kali dianggap sebagai sakit kepala biasa, berikut beberapa tanda bahaya keluhan sakit kepala akibat tumor otak yang perlu dikenali agar tidak terlambat ditangani.
1) Sakit kepala terasa lebih parah dari biasanya dan juga bersifat progresif, yaitu makin lama makin terasa sakit.
2) Tidak dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri dan akan terus-menerus muncul dengan intensitas yang semakin berat.
3) Terkadang berhubungan dengan demam atau gejala sistemik lainnya dan terasa saat beraktivitas.
4) Sakit kepala disertai dengan leher terasa kaku atau tidak tahan terhadap cahaya terang, dan makin terasa sakit saat batuk, bersin, atau membungkuk.
5) Mengalami tanda-tanda perubahan neurologis yang baru, seperti hilangnya kendali gerakan secara bertahap di lengan atau kaki, kelemahan atau mati rasa pada lengan atau kaki.
Nah, agar tidak terlambat ditangani, apabila mengalami keluhan-keluhan tersebut, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter. Kemudian, lakukan pemeriksaan dan skrining dengan dokter untuk mengetahui apakah sakit kepala tersebut berhubungan dengan tumor otak atau masalah kesehatan yang lain.
Dokter Spesialis Saraf, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Sheila Agustini Sp.S menjelaskan, selain sakit kepala, dapat muncul keluhan-keluhan lain yang dirasakan penderita tumor otak.
Baca juga: Hampir Mirip Kanker Prostat, Kenali Gejala Pembesaran Prostat Jinak dan Cara Mencegahnya
“Seperti rasa mual atau muntah yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, masalah penglihatan atau pendengaran, gangguan memori atau kesulitan berpikir jernih, terjadi perubahan kepribadian atau perilaku, bahkan timbul kejang pada seseorang yang tidak pernah kejang,” jelas dr. Sheila.
Tumor otak merupakan pertumbuhan abnormal sel di otak yang dapat berasal dari otak itu sendiri atau penyebaran dari kanker di bagian tubuh lain yang disebut sebagai tumor otak metastasis. Tumor otak ada yang bersifat jinak, dan beberapa tumor otak bersifat kanker (ganas).
Tumor otak dapat mengganggu sistem saraf. Berkenaan dengan seberapa cepatnya tumor otak tumbuh bisa sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh pertumbuhan tumor dan lokasi tumor tersebut.
Teknologi canggih dan komprehensif dalam penanganan tumor otak
Perlu diketahui, penanganan sakit kepala akibat tumor otak dengan mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen dan paracetamol hanya dapat mengurangi rasa sakit yang dialami tanpa benar-benar menghilangkan rasa sakitnya.
Kabar baiknya, terus berkembangnya teknologi di dunia bedah saraf pun menghadirkan berbagai layanan yang dapat memaksimalkan keselamatan pasien dan tentunya hasil pengobatan yang lebih baik.
Mayapada Hospital terus mengembangkan layanan bedah saraf termasuk dengan adanya Neuronavigasi Intraoperative yang canggih serta tindakan “Awake Brain Surgery” atau operasi otak terjaga dimana pasien dalam posisi sadar dan terjaga dengan menggunakan mikroskop bedah canggih “robotic visualization system” berstandar internasional Kinevo 900.
Dengan adanya mikroskop “robotic visualization system” dan Neuronavigasi Intraoperative, dokter spesialis bedah saraf beserta tim dokter dapat melakukan tindakan operasi secara minimal invasif dan lebih akurat untuk daerah-daerah otak yang terletak di area yang dalam dan sulit untuk dijangkau, sehingga akan menurunkan risiko dan memaksimalkan pengambilan jaringan tumor.
Jika tumor berada di area otak yang dapat menimbulkan kejang atau dekat bagian otak yang mengontrol penglihatan, gerakan, atau bicara, awake brain surgery merupakan pilihan terapi tumor otak di area elokuen (penting) tersebut. Selama tindakan operasi, dokter akan mengajukan pertanyaan dan memantau aktivitas di otak saat pasien merespons.
Baca juga: 5 Manfaat Buah Melon untuk Tubuh: Mencegah Penuaan Dini hingga Menangkal Kanker dan Stroke
“Seorang gitaris yang memiliki tumor otak di area yang mengganggu aktivitas motorik halusnya, tetap bermain gitar saat dioperasi agar kami dapat melihat dan memonitor area otak yang bisa dipertahankan karena fungsi otak yang terkena tumor masih baik sehingga saat sembuh dia tetap bisa berkarya,” ujar dr. Zainy Hamzah, Sp.BS, Dokter Spesialis Bedah Saraf, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Selain peralatan canggih dan keahlian dokter dalam melakukan diagnosis hingga tindakan pembedahan, tentunya kolaborasi dokter dari berbagai disiplin ilmu spesialisasi juga ikut berperan.
Dokter Spesialis Bedah Saraf, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Budi Susanto, Sp.BS, menjelaskan bahwa penanganan tumor otak adalah penanganan yang komprehensif karena melibatkan beberapa spesialisasi dalam penanganan pasien.
“Seperti dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, dokter spesialis saraf, dokter spesialis rehabilitasi medis untuk membantu proses pemulihan. Terkadang pasien, bahkan pasangan ataupun keluarga pasien membutuhkan pendampingan dengan dokter psikiater selama proses penyembuhan agar tetap tenang dan tidak depresi,” sambung dr. Budi.
Penanganan tumor otak selain dengan pembedahan
Selain pembedahan, juga diperlukan tindakan kemoterapi, radioterapi, dan kemoterapi bahkan bisa merupakan kombinasi ketiganya dalam penanganan tumor otak.
Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan menegaskan, selain kemoterapi, saat ini obat-obatan golongan TKI (Tyrosine Kinase Inhibitor) juga diberikan sebagai terapi kanker.
“Imunoterapi adalah pemberian obat yang bertujuan untuk merangsang sistem imun tubuh untuk melawan kanker, salah satu contohnya adalah anti VEGF yang bertujuan untuk mengurangi tumor angiogenesis dan vasogenic brain edema, dsb,” jelasnya.
Maka dari itu, Mayapada Hospital memiliki pesawat Radioterapi LINAC (Linear Accelerator) yang memiliki keunggulan mendistribusi sinar radiasi maksimal pada target sel kanker dan minimal pada sel jaringan sehat. Tindakan radioterapi ini dilakukan oleh dokter ahli onkologi radiasi.
Didukung oleh alat dengan teknologi mutakhir terkini dan tim profesional, Radioterapi Mayapada Hospital Jakarta Selatan memungkinkan untuk melakukan advanced techniques dengan berbagai keunggulannya termasuk verifikasi 4D apabila dibutuhkan, sehingga presisi dan akurasi meningkat, lebih nyaman, serta efek samping yang minimal.
“Pesawat radioterapi LINAC dapat melakukan advanced techniques seperti Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Radiotherapy (SRT). Radiosurgery stereotaktik (SRS) menggunakan sinar radiasi yang terfokus secara tepat dan presisi untuk mengobati tumor dan masalah lain pada otak dan tulang belakang, seperti kanker, epilepsi, trigeminal neuralgia, dan AVM (arteriovenonosus malformation,” jelas dr. Ratnawati Soediro, SpOnk.Rad, Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
“Radioterapi stereotaktik (SRT) merupakan radioterapi dari berbagai sudut di sekitar tubuh untuk terapi tumor. Ini berarti tumor menerima radiasi dosis maksimal dan jaringan di sekitarnya menerima dosis minimal,” sambungnya dr. Ratnawati.
Sebagai informasi, Tahir Neuroscience Center dan Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dalam penanganan tumor otak dan kanker lainnya, dengan peralatan terkini serta kolaborasi multi-spesialisasi dokter, mulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi tindakan bedah, kemoterapi, imunoterapi dan radioterapi, hingga rehabilitasi medis saat proses penyembuhan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai layanan penanganan tumor otak serta jadwal praktek dokter terkait silakan kunjungi link berikut. Ingatlah untuk lebih mengenali gejala sakit kepala karena tumor otak lebih dini agar dapat ditangani sesegera mungkin.