Epidemiolog Sarankan Sentra Vaksinasi Booster Dibuka di Berbagai Tempat
Vaksinasi booster disarankan dibuka di berbagai tempat demi meningkatkan antibodi setiap orang yang mungkin sudah mulai menurun untuk diperkuat lagi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan kebijakan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga sebagai syarat perjalanan dan mobilitas masyarakat dinilai perlu dilakukan karena kasus Covid-19 mulai meningkat kembali.
Hal itu diutarakan epidemiolog Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani SSi MSi PhD.
Menurutnya, hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan antibodi setiap orang yang mungkin sudah mulai menurun sehingga harus diperkuat lagi.
“Kebijakan ini saya rasa bisa dikontrol oleh pemerintah tentang perlunya kesadaran dan pentingnya vaksin booster untuk menekan kasus Covid-19,” terangnya dikutip Senin (11/7/2022).
Selanjutanya, disen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) itu juga menjelaskan bahwa kebijakan ini dapat menekan penyebaran kasus Covid-19 yang kemungkinan muncul bersama varian baru.
Ini mengingat capaian vaksin booster masyarakat Indonesia hingga saat ini masih sangat rendah yaitu di bawah 50 persen.
Baca juga: Epidemiolog: Aturan Wajib Booster sebagai Syarat Perjalanan Sudah Seharusnya Diterapkan
"Kebijakan ini perlu didukung dengan mengaktifkan kembali sentra vaksinasi di berbagai tempat dan meningkatkan tracing ketika kasus meningkat dengan harapan kebijakan tersebut dapat menekan penyebaran kasus Covid-19," imbuh perempuan berhijab ini.
Strategi untuk menangani kasus Covid-19 saat ada varian baru ataupun tidak adalah kombinasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (tracing, testing, treatment).
Baca juga: Pengamat: Syarat Vaksin Booster Tak Akan Surutkan Minat Orang Bepergian
"Dua itu (3M dan 3T) tetap menjadi kunci utama dalam penanggulangan atau menekan kasus Covid-19,” ujar Laura.