Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gejala Khas Monkeypox yang Perlu Diketahui

Masa inkubasi penyakit monkeypox atau cacar monyet berlangsung 5-13 hari atau 5-21 hari dengan dua periode. Di masa itu muncul gejala khas.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Gejala Khas Monkeypox yang Perlu Diketahui
freepik
Monkeypox atau cacar monyet 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan, ada gejala khas yang bisa terlihat jika seseorang terinfeksi Monkeypox atau cacar monyet.

Ia mengatakan, masa inkubasi penyakit ini berlangsung 5-13 hari atau 5-21 hari dengan dua periode.

Pertama, masa inkubasi (0-5) hari memiliki gejala demam tinggi diikuti dengan sefalgia berat (nyeri kepala), limfadenopati, myalgia (nyeri otot), dan astenia (kekurangan energi).

Kedua, masa erupsi (1-3) hari pasca demam terjadi ruam pada kulit. Ruam 95 persen berada di wajah, telapak tangan, dan kaki 75 persen.

Mukosa 20 persen, alat kelamin 30 persen, selaput lendir mata 20 persen.

"Kalau ditanya gejala yang khas dari cacar monyet ini ada demam tinggi di atas 38 derajat celcius. Lalu merasakan sakit kepala yang berat. Juga ada limfadenopati yaitu benjolan di leher, ketiak, ataupun di selangkangan," kata dokter Syahril dalam konferensi pers, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Monkeypox Kerap Disalahtafsirkan, Pakar Epidemiologi Ungkap Pentingnya Literasi

Berita Rekomendasi

Sampai saat ini situasi di Indonesia masih aman dari cacar monyet atau nihil kasus. 

Meski demikian, sebelumnya ada 9 kasus dugaan yang kemudian dilakukan tes dan hasilnya negatif Monkeypox.

"Situasi di Indonesia Alhamdulillah dari pertama kali ada Inggris diumumkan itu sampai dengan hari ini, kita belum ada kasus-kasus. Cuman kemarin itu ada 9 kasus yang kita suspek tapi ternyata hasilnya negatif, tidak ditemukan," ujarnya dirut RSPI Sulianti Suroso ini.

Meski penyakit ini tergolong ringan dan dapat sembuh sendiri, namun jika ada komplikasi maka harus segera diobati agar tidak menimbulkan efek yang lebih berat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas