Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes: Mencegah Hepatitis Lebih Murah daripada Mengobatinya

Langkah preventif akan memudahkan dalam menangani kasus hepatitis di Indonesia.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menkes: Mencegah Hepatitis Lebih Murah daripada Mengobatinya
Tribunnews.com/Rina Ayu Pancarini
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi booster untuk Covid-19 akan resmi dimulai besok 12 Januari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tahun pada 28 Juli.

Dalam kesempatan ini Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan mempermudah akses pengobatan dan meningkatkan langkah pencegahan pada penyakit Hepatitis.

"Intervensi di sisi preventif, jauh lebih murah dibandingkan dengan intervensi di sisi kuratif (pengobatan), menjaga orang agar tetap hidup sehat bukan menyembuhkan orang yang sudah sakit, sesuai dengan nama menteri kita kan, Kementrian Kesehatan bukan Kementrian Kesakitan," tegas Menkes Budi dalam kata sambutannya dalam rangkaian acara Hari Hepatitis Sedunia, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Cegah Hepatitis pada Anak, Kemenkes Beri Ibu Hamil Tenofovir

Ia meyakini, langkah preventif ini akan memudahkan Indonesia dalam menangani kasus hepatitis, khususnya hepatitis B dan hepatitis C yang paling banyak di Indonesia.

"Fokus dari intervensi program kesehatan, harus kita dorong lebih banyak dari sisi preventif, sisi hulu, bukan di sisi kuratif atau di sisi hilir, karena dari sisi biaya jauh lebih murah, dari sisi kualitas hidup masyarakat jauh lebih baik,"kata Menkes Budi.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) akan menargetkan pada tahun 2024 seluruh provinsi di Indonesia setidaknya memiliki satu rumah sakit yang menyediakan terapi anti Hepatitis C Virus golongan Direct Acting Antivirus (DAA).

BERITA REKOMENDASI

Terapi tersebut telah terbukti secara klinis mencapai respon kesembuhan hepatitis C lebih dari 95 persen. 

DAA adalah jenis obat yang bekerja sama seperti obat antivirus lainnya, yaitu melawan infeksi virus secara langsung.

DAA merupakan obat oral yang memiliki masa terapi yang lebih pendek dari interferon, yaitu 8 hingga 12 minggu.

Saat ini, terapi DAA hanya bisa diakses di 51 rumah sakit yang tersebar di 25 provinsi.

Kemudian juga, pihaknya akan mencanangkan pemberian obat Tenofovir pada ibu hamil yang terpapar Hepatittis B di sejumlah daerah di Indonesia.

Pemberian obat tersebut merupakan langkah intervensi untuk mencegah penularan penyakit Hepatitis B dari ibu ke anak yang dikandung.

Sebelumnya, pemberian obat Tenofovir telah mulai dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo

di Makassar, Sulawesi Selatan dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah

Rencananya pencanangan akan dilakukan sejumah provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Serta di 10 kabupaten kota yaitu Kota Bandar Lampung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Surabaya, Banjarmasin, Makassar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas