Beda Kleptomania dan Mencuri, Gangguan Kesehatan Mental vs Tindak Kriminal secara Sadar
Perbedaan Kleptomania dan mencuri, gangguan kesehatan mental VS tindak kriminal secara sadar. Berikut ini gejala dan faktor penyebab Kleptomania.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Perbedaan antara mengutil dan kleptomania dapat dilihat dari motif pelaku.
Mengutil atau mencuri adalah tindakan mengambil barang atau produk tanpa membeli atau meminta izin pemiliknya, yang dilakukan secara sadar.
Tindakan mencuri tergolong sebagai tindak kriminal.
Sementara kleptomania digambarkan sebagai masalah kesehatan mental ketika seseorang tidak berencana mencuri dan mengambil barang-barang yang tidak diperlukan.
Seseorang yang mengidap kleptomania tidak dapat menahan keinginan mencuri, meski mereka akhirnya merasa bersalah setelah mencuri.
Berikut ini penjelasan tentang kleptomania, dikutip dari Criminal Court NJ.
Baca juga: Mengenal Kleptomania, Penyakit Ketagihan Mencuri Demi Kesenangan, Bukan karena Butuh
Kleptomania
Kleptomania merupakan gangguan kesehatan yang mengakibatkan penderitanya merasa cemas jika tidak mengambil sesuatu.
Setelah mengambil barang, seorang kleptomania merasa lebih lega, meski akhirnya juga merasa bersalah pascamencuri.
Seorang pengidap kleptomania tidak dapat mengendalikan impuls untuk mencuri.
Namun, mereka dapat membuat pilihan untuk mendapatkan bantuan profesional dan mengubah perilaku ini.
Baca juga: 6 Mitos Seputar Kleptomania, Benarkah Tidak Bisa Diobati?
Gejala Kleptomania
Seorang kleptomania dapat dikenali dari gejala-gejala yang ia rasakan.
Dikutip dari WebMD dan Very Well Health, berikut ini gejala Kleptomania:
1. Bertindak berdasarkan perasaan perlu mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan;
2. Tidak dapat mengendalikan tindakan atas perasaan perlu mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan;
3. Perasaan tegang, tidak nyaman, atau cemas sebelum mencuri;
4. Perasaan senang, lega, atau puas selama atau segera setelah pencurian;
5. Perasaan malu, bersalah, atau perasaan negatif terhadap diri sendiri setelah mencuri;
6. Takut ditangkap setelah mencuri;
7. Kelanjutan siklus pencurian dan perasaan terkait;
8. Pencurian yang tidak direncanakan dilakukan secara mendadak;
Baca juga: Termasuk Gangguan Kesehatan Mental, Apa Itu Kleptomania? Ini Gejalanya
Faktor yang Dapat Menyebabkan Kleptomania
Berikut ini faktor-faktor pendorong yang menyebabkan seseorang memiliki kleptomania, dikutip dari WebMD.
1. Sistem opioid otak
Sistem opioid otak yang tidak seimbang dapat menyebabkan dorongan kuat untuk mencuri, yang disertai kecemasan, gairah, dan ketegangan.
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kecanduan mencuri untuk mendapatkan ketenangan.
2. Campuran emosi
Orang yang memiliki kleptomania cenderung merasa senang dan lega setelah mencuri barang.
Namun, terkadang mereka merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut.
Kleptomania melakukan aksinya sendirian karena klepto adalah kebiasaan spontan karena tidak bisa mengendalikan impulsnya.
Selain itu, setelah ia mencuri, barang curian tersebut tidak digunakan secara pribadi, melainkan akan diberikan pada orang lain atau malah disimpan.
3. Gangguan adiktif
Mencuri dapat menyebabkan otak melepaskan dopamin, senyawa kimia yang menyebabkan perasaan senang.
Seorang kleptomania merasa senang setelah mencuri karena tindakan ini merangsang sensasi menyenangkan yang mendorongnya untuk melakukannya berulang kali.
Semakin sering ia mencuri untuk mendapatkan kesenangan, maka semakin ingin ia melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional dan fisik dalam hidup.
4. Masalah dengan serotonin
Serotonin adalah bahan kimia otak alami yang membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Ketika otak tidak memiliki kadar hormon yang cukup, hal ini menyebabkan seseorang mengembangkan perilaku impulsif.
5. Masalah kesehatan mental
Seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental kleptomania sering bertindak impulsif untuk menunjukkan kemandirian dan mendapat kesenangan dari tindakannya.
Selain itu, gangguan kesehatan mental seperti harga diri yang rendah, kecemburuan, depresi, gangguan makan, dan tekanan teman sebaya juga dapat menjadi pemicu seseorang menjadi kleptomania.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kleptomania