Gejala HIV/AIDS, Mulai dari Stadium 1 hingga Stadium 4
Berikut ini gejala-gejala HIV/AIDS mulai dari stadium 1 hingga stadium 4, simak di sini
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBU NEWS.COM - HIV atau Human immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan membuat daya tahan tubuh semakin lemah.
Karena daya tahan tubuh makin lemah, maka tubuh akan rentan terserang penyakit.
Jika tak cepat ditangani HIV akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
AIDS juga merupakan kondisi pasien telah memasuki stadium akhir dari infeksi HIV.
Tubuh pun sudah tidak mampu untuk melawan infeksi.
Gejala HIV/AIDS sendiri ada 4 stadium.
Baca juga: Gejala HIV/AIDS: Gejala Awal HIV Mirip Flu, Dapat Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh
Mengutip surabaya.go.id, berikut ini gejala HIV/AIDS dari Stadium satu hingga empat
Stadium 1
Fase ini biasa disebut sebagai infeksi HIV asimtomatik.
Dalam masa ini, gejala HIV awal masih tidak terasa.
Fase ini belum masuk kategori sebagai AIDS karena tidak menunjukkan gejala.
Apabila ada gejala yang sering terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, leher, dan lipatan paha.
Meski terlihat sehat dan normal, namun penderita sudah terinfeksi dan bisa menularkan virus ke orang lain.
Stadium 2
Daya tahan tubuh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di fase ini sudah menurun.
Gejalanya yakni:
1. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Penurunan ini dapat mencapai kurang dari 10 persen dari berat badan sebelumnya
2. Infeksi saluran pernapasan seperti siunusitis, bronkitis, radang telinga tengah (otitis), dan radang tenggorokan
3. Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari
4. Herpes zoster yang timbul bintil kulit berisi air dan berulang dalam lima tahun
5. Gatal pada kulit
6. Dermatitis seboroik atau gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan
7. Radang mulut dan stomatitis (sariawan di ujung bibir) yang berulang
Stadium 3
Mulai ada gejala infeksi premier yang khas timbul di fase ini, seperti:
1. Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan tanpa penyebab yang jelas
2. Penurunan berat badan kurang dari 10 persen berat badan sebelumnya tanpa penyebab yang jelas
3. Demam yang terus hilang dan muncul selama lebih dari satu bulan
4. Infeksi jamur di mulut (Candiasis oral)
5. Muncul bercak putih pada lidah yang tampak kasar, berobak, dan berbulu
6. Tuberkulosis paru
7. Radang mulut akut, radang gusi, dan infeksi gusi (periodontitis) yang tidak kunjung sembuh
8. Penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
Stadium 4
Fase ini merupakan fase terakhir yang ditandai dengan pembengkakak kelenjar limfa di seluruh tubuh.
Penderita juga bisa merasakan kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala-gejala lainnya adalah:
1. Pneumonia pneumocystis dengan gejala kelelahan berat, batuk kering, sesak nafas, dan demam
2. Penderita semakin kurus dan mengalami penurunan berat badan lebih dari 10 persen
3. Infeksi bakteri berat, infeksi sendi dan tulang, serta radang otak
4. Infeksi herpes simplex kronis yang menimbulkan gangguan pada kulit kelamin dan di sekitar bibir
5. Tuberkulosis kelenjar
6. Infeksi jamur di kerongkongan sehingga membuat kesulitan untuk makan
7. Sarcoma Kaposi atau kanker yang disebabkan oleh infeksi virus human herpesvirus 8 (HHV8)
8. Toxoplasmosis cerebral yaitu infeksi toksoplasma otak yang menimbulkan abses di otak
9. Penurunan kesadaran, kondisi tubuh ODHA sudah sangat lemah sehingga aktivitas terbatas dilakukan di tempat tidur
(Tribunnews.com)