Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kajian penelitian University of Bath Di Inggris: Produk Berbasis Nabati Lebih Sehat Dibanding Hewani

Sebuah kajian penelitian dari University of Bath di Inggris menemukan bahwa alternatif produk berbasis nabati lebih sehat dan ramah lingkungan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Kajian penelitian University of Bath Di Inggris: Produk Berbasis Nabati Lebih Sehat Dibanding Hewani
Kompas.com
Ilustrasi bahan makanan nabati untuk vegetarian 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kajian penelitian dari University of Bath di Inggris menemukan bahwa alternatif produk berbasis nabati lebih sehat dan ramah lingkungan daripada produk hewani.

Peneliti tersebut meninjau 43 penelitian mengenai dampak makanan berbasis nabati terhadap kesehatan manusia dan lingkungan khususnya makanan yang diformulasikan meniru rasa produk hewani.

"Hasil kajian menunjukkan produk berbasis nabati yang diformulasi terutama sebagai alternatif produk hewani tidak hanya jauh lebih sehat dan berkelanjutan daripada produk hewani, tetapi juga lebih menarik bagi mereka yang mencoba mengurangi asupan daging dan susu,” ungkap Among Prakosa, Manajer Tantangan 21 Hari Vegan di Act For Farmed Animals (AFFA), Sabtu (1/10/2022).

Penelitian ini membandingkan dampak lingkungan antara burger berbasis nabati dan burger dari daging sapi.

Hasilnya menunjukan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh penggunaan lahan dan air dari pengolahan burger nabati mendekati nol dan berbanding terbalik dengan produk hewani. 

Penelitian ini mengungkapkan bahwa burger nabati mengandung 98 persen emisi GRK yang lebih sedikit dibandingkan dengan burger daging sapi.

BERITA TERKAIT

“Temuan ini penting karena menurut ahli, kita perlu menjauhkan diri dari produk hewani demi masa depan bumi dan kesehatan masyarakat," ucap Among.

"Industri peternakan merupakan salah satu industri yang memiliki dampak paling buruk terhadap lingkungan serta menyumbang 57% dari semua emisi GRK dari produksi pangan global,” tambah Among.

Menurut Klasifikasi Profil Gizi Inggris yang digunakan sebagai salah satu analisis dalam penelitian, 40% produk daging diklasifikasikan kurang sehat dibandingkan dengan alternatif nabati sebanyak 14%

“Sekali lagi, kesimpulan ini hanya menguatkan apa yang telah ditemukan oleh banyak penelitian lain tentang dampak produk hewani terhadap kesehatan kita," ungkap Among. 

Selain pemilihan variasi makanan memiliki dampak pada lingkungan dan kesehatan manusia, peneliti juga menganalisis sikap konsumen mengenai alternatif nabati.

Penelitian ini menunjukkan hampir 90% konsumen alternatif nabati, seperti  burger nabati, sosis nabati, dan daging giling nabati, juga masih mengonsumsi daging hewani.

Menurut penelitian, 49% konsumen burger nabati akan memilih daging sapi biasa jika alternatif nabati tidak tersedia untuk mereka.

Tantangan 21 Hari Vegan merupakan kampanye bersama yang dijalankan oleh Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mempromosikan pemilihan makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.

“Di Indonesia, program Tantangan 21 Hari Vegan mendorong dan membantu mereka yang ingin mengadopsi pola makan nabati dengan bantuan ahli gizi profesional secara gratis,” kata Among.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas