5 Manfaat Kentang untuk Kesehatan: Dapat Mengontrol Gula Darah
Kentang memiliki beberapa manfaat kesehatan dan nutrisi. Berikut ini sederet manfaat kentang untuk kesehatan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Simak sederet manfaat kentang untuk kesehatan.
Kentang menjadi bahan makanan favorit banyak orang.
Sayuran serba guna ini memiliki beberapa manfaat kesehatan dan nutrisi.
Kandungan nutrisi kentang dapat bervariasi tergantung pada varietas dan bagaimana mereka diolah.
Misalnya, kentang yang digoreng menambahkan lebih banyak kalori dan lemak daripada memanggangnya.
Penting juga untuk dicatat bahwa kulit kentang mengandung banyak vitamin dan mineral.
Baca juga: 7 Manfaat Air Kelapa bagi Tubuh: Kontrol Gula Darah hingga Tingkatkan Kesehatan Jantung
Mengupas kulit kentang secara signifikan dapat mengurangi kandungan nutrisinya.
Berikut ini sederet manfaat kentang, dikutip dari Healthline:
1. Mengandung Antioksidan
Kentang kaya akan senyawa seperti flavonoid, karotenoid dan asam fenolik.
Senyawa ini bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh dengan menetralkan molekul yang berpotensi berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas.
Ketika radikal bebas menumpuk, mereka dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
2. Mengontrol gula darah
Kentang mengandung jenis pati khusus yang dikenal sebagai pati resisten.
Pati ini tidak dipecah dan diserap sepenuhnya oleh tubuh.
Sebaliknya, ia mencapai usus besar di mana ia menjadi sumber nutrisi bagi bakteri menguntungkan di usus.
Penelitian telah mengaitkan pati resisten dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi resistensi insulin.
Dan dapat meningkatkan kontrol gula darah.
Sebuah penelitian terhadap penderita diabetes tipe 2 menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan pati resisten membantu menghilangkan kelebihan gula darah dengan lebih baik setelah makan.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Pati resisten dalam kentang juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Ketika pati resisten mencapai usus besar, itu menjadi makanan bagi bakteri usus yang menguntungkan.
Bakteri ini mencernanya dan mengubahnya menjadi asam lemak rantai pendek.
Pati resisten dari kentang sebagian besar diubah menjadi butirat asam lemak rantai pendek, sumber makanan yang disukai untuk bakteri usus.
Penelitian telah menunjukkan bahwa butirat dapat mengurangi peradangan di usus besar, memperkuat pertahanan usus besar dan mengurangi risiko kanker kolorektal.
Selain itu, butirat dapat membantu pasien dengan gangguan radang usus, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan divertikulitis.
4. Bebas Gluten Secara Alami
Diet bebas gluten adalah salah satu diet paling populer di seluruh dunia.
Diet dilakukan dengan cara menghilangkan gluten, yang merupakan keluarga protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti dieja, gandum, barley dan gandum hitam.
Kebanyakan orang tidak mengalami gejala yang merugikan dari mengkonsumsi gluten.
Baca juga: Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan, Tingkatkan Sistem Pencernaan hingga Kurangi Peradangan
Namun, orang dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten non-celiac dapat mengalami ketidaknyamanan yang parah saat mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Gejala termasuk sakit perut yang tajam, diare, sembelit, kembung dan ruam kulit.
5. Sangat mengenyangkan
Selain bergizi, kentang juga sangat mengenyangkan.
Faktanya, kentang dinilai tujuh kali lebih mengenyangkan daripada croissant, yang digolongkan sebagai makanan yang paling tidak mengenyangkan.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa protein kentang tertentu, yang dikenal sebagai penghambat proteinase kentang 2 (PI2), dapat mengekang nafsu makan.
Protein ini tampaknya meningkatkan pelepasan cholecystokinin (CCK), hormon yang meningkatkan perasaan kenyang.
(Tribunnews.com/Yurika)