Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Teknologi lasik (laser-assisted in-situ keratomileusis) kini jadi andalan bagi orang yang tak ingin memakai kacamata maupun kontak lens.

Gangguan mata yang minus, plus, atau silinder bisa diatasi dengan operasi lasik.

Namun bisakah pulih menjadi nol setelah dilakukan operasi?

Baca juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Mata Lelah dan Mata Minus yang Meningkat saat Pandemi

Ketua Umum Pengurus Pusat Perdami, Dr. M. Sidik, SpM(K) memaparkan, teknologi lasik untuk membuat mata pulih sangat bergantung pada kestabilan ukuran minus.

Pasien yang akan melakukan operasi lasik diharapkan memiliki kestabilan minus mata. Misalnya dalam 1 tahun terakhir tetap pada angka minus 3.

Sehingga, kecil kemungkinan minus kembali setelah menjalani operasi lasik.

"Ukurannya sudah stabil, tidak berubah dalam satu tahun terakhir jadi itu berarti satu tahun katakanlah 1 tahun lalu -3 tahun ini -3 juga atau maksimum -3,5. Jadi perubahan tidak lebih dari setengah," ujar dokter Sidik dalam peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2022, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Teknologi Lasik Mata Kian Diminati dari Selebriti hingga Calon Polisi dan Pilot

Sementara, jika masih ada perubahan lebih dari - 0,5 maka minus masih bisa kembali terjadi.

"Itu yang bisa dibayangkan mungkin dalam beberapa bulan berapa tahun dia akan kembali minus," ungkap dia.

Menurut dokter Sidik, saat ini teknologi lasik tidak hanya digunakan bagi mereka yang memiliki gangguan minus tinggi saja.

Untuk itu, tidak ada batas minimal minus, plus, maupun silinder bagi yang ingin melakukan operasi lasik.

"Banyak orang-orang yang datang ingin operasi lasik, ingin masuk polisi misalnya -0,5 atau -1 tidak boleh kacamata kemudian melakukan operasi ini," imbuh dokter spesialis mata RSCM Jakarta ini.

Secara umum, operasi lasik mata sangat bermanfaat pada mereka yang memiliki gangguan mata misalnya minus mata yang berbeda antara mata kanan dan kiri.