Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Masih Muda Tapi Sering Lupa, Ketahui Penyebabnya 

Semakin menua seseorang, maka peluang menjadi pelupa cukup tinggi. Namun, hal itu juga bisa dialami kelompok orang di usia muda. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Masih Muda Tapi Sering Lupa, Ketahui Penyebabnya 
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Selain mengantuk berlebihan dan sering menguap, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak. Efek begadang bagi kesehatan juga meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Selain itu dampak buruk yang lainnya adalah kulit wajah akan tampak lebih tua, berat badan naik, depresi, pelupa, menurunkan libido dan meningkatkan resiko kematian. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelupa selalu diidentikkan dengan kelompok lanjut usia. 

Namun, tidak jarang pula ditemukan mereka yang kerap lupa, tapi masih berusia muda. 

Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, situasi ini jangan dianggap enteng. 

Baca juga: Belakangan Ini Jadi Pelupa dan Susah Fokus, Mungkin Anda Butuh Liburan

Nyatanya, memang ada beberapa penyebab sering terjadinya lupa selain karena faktor usia. 

Pertama memang karena adanya faktor umur. Semakin menua seseorang maka mudah menjadi lupa. 

Kedua adanya gangguan pada fisik. Bisa karena penyakit atau kelainan pada organ tubuh dan di otak.

Berita Rekomendasi

"Kalau dari otak, itu bisa cedera yang mengenai kepala, sehingga bisa menyebabkan lupa. Dan itu bisa permanen sebentar, sebagian atau banyak," papar dr Santi pada siaran Radio Sonora FM dikutip Tribunnews, Kamis (8/12/2022). 

Selain karena benturan dan cedera, bisa pula karena ada tumor atau benjolan yang tumbuh di dalam otak. 

"Tumor atau benjolan makin besar dan menekan bagian mengurus memori orangnya, salah satu gejala mudah lupa. 

Bisa juga ada gumpalan darah menyumbat tepat pada pembuluh yang memberi darah bagian mengatur memori," paparnya lagi. 

Ketiga, faktor di luar otak, bisa berkaitan gangguan hormon hungga nutrisi.

Bisa saja seseorang kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B, vitamin C, Omega 3 dan magnesium.

Beberapa zat di atas dibutuhkan otak agar bagian memori berfungsi dengan baik. 

Kalau makanannya kurang mengandung nutrisi tersebut, fungsi mengingat pun akan turun. 

Keempat, pelupa bisa juga dikarenakan efek samping dari obat-obatan, karena beberapa jenis obat-obatan bisa mengganggu fungsi ingatan.

Termasuk obat-obatan terlarang, narkoba dan minuman alkohol yang juga dapat menurunkan kemampuan memori. 

Kelima, ada juga karena psikis misalnya terdapat trauma yang mendalam pada seseorang, sehingga otak berusaha keras untuk melupakan penyebab trauma ini.

Meski seseorang telah berusaha keras untuk mengingat, tetap tidak bisa. 

Gangguan psikis lainnya seperti stres dan kecemasan yang berlebihan.

Lalu yang terakhir ada satu penyakit yang saat ini ramai diperbincangkan dan memicu rasa lupa yaitu demensia spesifikasi Alzheimer. 

"Makin sini makin banyak. Ciri khasnya mudah lupa. Okeh karena itu jangan dianggap enteng kalau mudah lupa,"pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas