Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penting untuk melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebelum menikah.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi dari PB IDI, Prof dr Zubairi Djoerban.

Sebagian besar pernikahan tentu bertujuan ingin mengarungi kehidupan bersama.

Baca juga: Denise Chariesta Ajak RD dan Istrinya Periksa, Kapan Sebaiknya Seseorang Lakukan Tes HIV?

Memiliki keturunan dan tentu saja terhundari dari berbagai penyakit.

Namun tidak semua orang tahu, apakah di dalam tubuhnya ada penyakit atau tidak.

"Sering kali tidak tahu kecuali kalau dites. Dalam HIV ini apa lagi sekarang kalau ketahuan obatnya ada, dan dengan obat itu tetap bisa menjalankan pernikahan," ungkapnya pada akun Instagram miliknya dikutip Tribunnews, Selasa (20/12/2022).

Setelah diketahui positif HIV, maka dapat mengonsumsi obat antiretroviral dari 3-6 bulan, sehingga bisa melanjutkan pernikahan.

"Tentu virus minimal sekali, tidak menular dan perempuan bisa hamil. Kalau pun positif tidak menularkan ke bayi," paparnya lagi.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Bagi Orang dengan HIV

Selain itu dengan mengonsumsi obat, kalau hanya suami tertular, istri tidak akan tertular.

Jika istri atau ibu tidak terinfeksi HIV, Anak atau bayi tidak akan tertular.

"Istri ada infeksi maka istri minum obat antiretroviral maka tidak menularkan lagi ke suami. Tidak menularkan lagi ke bayi, hanya butuh 6 bulan. Setelah jumlah virus minimal sekali sehingga tidak lagi menular," pungkasnya.