Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kaki Kesemutan dan Baal Jadi Tanda Neuropati Diabetik, Ini Pengobatannya

Kaki kamu sering kesemutan? Jangan anggap sepele, sebanyak 40 persen pasien neuropati biasanya dipicu oleh diabetes, istilah neuropati diabetik.

zoom-in Kaki Kesemutan dan Baal Jadi Tanda Neuropati Diabetik, Ini Pengobatannya
empoweryourhealth.org
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM – Kaki kamu sering kesemutan dan baal? Jangan anggap sepele, apalagi jika kamu punya faktor risiko penyakit diabetes. Karena, sebanyak 40 persen pasien neuropati biasanya dipicu oleh diabetes, yang kemudian dikenal dengan istilah neuropati diabetik.

Dalam sesi wawancara baru-baru ini, Dokter Spesialis Neurologi dari Mayapada Hospital dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N (K) mengatkan bahwa neuropati diabetik adalah gangguan yang mengakibatkan gangguan pada saraf tepi.

Ada sejumlah fungsi yang dapat dilakukan saraf tepi, antara lain sebagai fungsi motorik sebagai gerak, sensorik untuk merasakan sensasi dan otonom untuk mengatur fungsi organ tertentu secara otomatis.

“Gangguan pada saraf tepi ini memang banyak sekali penyebabnya. Sekitar 70 persen neuropati disebabkan diabetes. Maka seseorang jika memiliki riwayat diabetes, harus perhatikan dan cek kesehatan. Karena komplikasinya mengarah pada sistem saraf,” ujar dr. Manfaluthy Hakim baru-baru ini. 

Paling banyak disebabkan diabetes dan gangguan metabolik

Lebih lanjut, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N (K) menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan saraf terganggu atau cedera.

Yang pertama, bisa karena aktivitas fisik bemain gadget atau menggunakan HP terlalu lama. Ini bisa menyebabkan gangguan pada saraf atau mengalami cedera, yang umum terjadi di area tangan.

Berita Rekomendasi

“Kedua, paling banyak adalah disebabkan diabetes atau gangguan metabolik. Dan 70 persen pasien diabetes umumnya mengalami neuropati,” jelasnya. 

Faktor ketiga yang menyebabkan neuropati karena kurangnya nutrisi atau defisiensi vitamin B. dengan prevalensi pasien saat ini mulai bergeser ke usia muda sekitar 30-40 tahun, meski rata-rata tetap di atas usia 40 tahun.

Selain diabetes, neuropati juga bisa terjadi akibat faktor genetik, peradangan saraf akibat respons autoimun, merokok dan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.

Seseorang yang mengidap diabetes dalam waktu lama juga berisiko tinggi mengalami neuropati. Hal itu disebabkan karena pengidap diabetes tidak menjaga kadar gula darah, mengalami gangguan ginjal dan memiliki berat badan berlebih (overweight atau obesitas).

Kenali gejala awal neuropati diabetik dan cara pengobatannya

Gejala awal didahului dengan rasa kesemutan yang diikuti dengan rasa baal pada kaki. Lalu lebih kompleks disertai dengan rasa kram.

“Kesemutan dulu lalu kemudian timbul rasa baal, kemudian tak berasa, lalu sampai terjadi kram pada kaki. Rasa kesemutan dimulai di kaki. Dan bisa mengenai kedua kaki,” jelasnya. 

Sementara untuk pasien diabetes, umumnya bersifat sistemik. Yang bahkan neuropati bisa menyerang kedua kaki di area ujung-ujung kaki. Seperti jari dan telapak kaki.

Neuropati diabetik memiliki empat jenis yakni mononeuropati, neuropati otonom, femoral neuropathy, dan neuropati perifer.

Itulah kenapa gejala neuropati diabetik biasanya terjadi pada lokasi saraf yang rusak. Secara umum, pengidap neuropati diabetik mengalami mati rasa atau kesemutan, nyeri seperti terbakar, terkena benda tajam dan kesakitan.

“Ketika pasien diabetes mengalami luka pada kakinya, bisa karena saat berjalan atau injak sesuatu tidak berasa karena gangguan sensorik. Maka pertama, disebabkan gangguan aliran darah tak lancar, tersumbat yang memicu gangren. Kedua, terjadinya gangguan sensorik,” paparnya.

Lalu, untuk diagnosis neuropati diabetik bisa dilakukan lewat pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS), yang bertujuan untuk mengukur kecepatan hantar saraf.

“Maka walaupun dia kesemutan atau tidak, pasien diabetes selalu kami sarankan untuk periksa KHS,” jelas dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N (K).

Mengenal teknologi KHS di Mayapada Hospital

KHS atau Kecepatan Hantar Saraf dilakukan dengan menggunakan alat untuk pemeriksaan pada respons saraf, pemeriksaan sistem saraf otonom, tes filament dan tes elektomiografi (EMG).

Setelah diagnosis ditetapkan, pengobatan dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit, meringankan rasa nyeri, mencegah komplikasi dan mengembalikan fungsi tubuh.

“Biasanya pasien datang dengan keluhan kesemutan. Nyeri, kesemutan, dengan rasa panas di kaki, itu mengganggu. Kami tanyakan keluhan, adanya kesemutan atau baal biasanya di kedua kaki. Lalu kami lakukan pemeriksaan fisik, mengukur kekuatan otot dan motoriknya. dan pemeriksaaan penunjang yang penting lainnya,” jelasnya. 

Menurutnya teknologi pengobatan di Mayapada Hospital relatif baru, jadi, disarankan pemeriksaan dilakukan minimal 1 (satu) kali.

“Teknologi di Mayapada Hospital relatif baru, kami juga bekerja sama dengan tim dokter multidisiplin lainnya untuk mengobati pasien. 

Cara lain untuk mengatasi neuropati diabetik adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Bisa dengan rutin beolahraga, berhenti merokok, menghindari alkohol, mempertahankan berat badan atau menghindari obesitas.

Team dokter Endokrin Metabolik Diabetes dan Bedah Vaskular Mayapada Hospital:

Mayapada Hospital Tahir Neuroscience Center dan Diabetes Center menyediakan pelayanan lengkap dan tim dokter yang multidisiplin untuk memberikan layanan komprehensif mulai dari diagnosis, terapi, bedah dan rehabilitasi untuk gangguan neurologis (saraf).

Mulai dari penanganan dan rehabilitasi stroke, penyakit neurodegeneratif, sampai penanganan komplikasi ke saraf akibat penyakit lain, seperti diabetes.

Layanan Diabetes Center pun menyediakan layanan lengkap mulai dari pencegahan, pengobatan, life support sampai pada penanganan komplikasi seperti rawat luka akibat diabetes (Wound Clinic).

- dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM , Mayapda Hospital Jakarta Selatan

- dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES , Mayapada Hospital Kuningan

- dr. Hans Tandra, SpPD-KEMD, PhD FINASIM, FACE, FACP, Mayapada Hospital Surabaya

- dr. Nanang Soebijanto Sajoedi , Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, Mayapada Hospital Jakarta Selatan

- dr. Benjamin Sastro, Sp.PD, Mayapada Hospital Tangerang

- dr. Patrianef , Sp.B, Subsp.BVE(K), Mayapada Hospital Jakarta Selatan

- dr. Franky Yesaya Siahaan, Sp.BTKV, Mayapada Hospital Tangerang

- Dr.dr. Dono Antono, , Sp.PD-KKV, FINASIM, FICA, Mayapada Hospital Jakarta Selatan

- dr. Yuliardy Limengka, B.Med.Sc., Sp.B, Subsp.BVE(K), Mayapada Hospital Jakarta Selatan

Bagi kamu atau kerabat kamu mengalami gejala-gejala seperti kesemutan dan baal pada kakinya, segera lakukan penanganan langsung ke Mayapada Hospital. Jika ingin berkonsultasi dengan dokter Mayapada Hospital di atas, kamu bisa klik link ini.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas