Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Obesitas Rentan Alami Keparahan Saat Terinfeksi DBD

Selain obesitas, orang yang rentang mengalami keparahan saat menderita DBD, adalah bayi, ibu hamil, dan lansia.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Anak Obesitas Rentan Alami Keparahan Saat Terinfeksi DBD
Shutterstock
Ilustrasi bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak obesitas atau berat badan berlebih merupakan salah kelompok rentan mengalami keparahan saat terinfeksi demam berdarah dangue (DBD). 

Hal ini disampaikan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Mulya Rahma Karyanti Sp.A.(K). 

"Jadi memang betul ada dari suatu kajian ilmiah terkini yaitu menujukkan bahwa anak obesitas risiko terjadinya fatal lebih berat," ungkapnya pada media briefing virtual, Minggu (29/1/2023). 

Ia mengungkapkan anak mengalami obesitas ternyata anak-anak yang memiliki respons imun rendah.

"Sehingga terjadi reaksi imunologi, menyebabkan reaksi mediator atau misalnya zat radang meningkat," kata dr Mulya. 

Dampak yang ditimbulkan dari proses di atas adalah kebocoran hebat pada pembuluh.

Baca juga: Empat Hal yang Perlu Dipantau Saat Anak Mengalami Demam Berdarah

Berita Rekomendasi

"Sehingga lebih berat kalau sampai terjadi syok hipovolemik," paparnya lagi. 

Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah.

Selain obesitas, ada beberapa kelompok yang punya faktor risiko alami gejala berat saat terdampak demam berdarah. 

Di antaranya seperti bayi, ibu hamil, orang lanjut usia, kelompok yang punya penyakit penyerta atau komorbid seperti jantung, hipertensi dan sebagainya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas