Pertolongan Pertama Saat Mengalami Keracunan Makanan
Kalau dicurigai keracunan makanan, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum menunggu bantuan medis.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang terkadang menyamakan antara alergi dengan keracunan makanan.
Padahal, kata Duta Gizi Indonesia, Reisa Broto Asmoro, antara alergi dengan keracunan makanan sangatlah berbeda.
Keracunan makanan bisa saja terjadi ketika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Sementara, alergi adalah reaksi yang terjadi secara signfikan terhadap makan tertentu.
Dan yang merespons berasal dari kekebalan tubhu masing-masing.
Keracunan makanan sendiri biasanya terjadi karena kontaminasi zat kimia.
Bisa juga karena kontaminasi bakteri dan kuman berbahaya yang bisa menyebabkan munculnya gangguan kesehatan.
"Kalau muncul gejala kalau keracunan biasanya reaksi cepat. Bisa beberapa jam, sampai 48 jam pertama setelah mengonsumsi makan terkontaminasi," paparnya lagi.
Baca juga: Tips Mengolah Daging Sapi agar Aman Dikonsumsi dan Mengurangi Risiko Keracunan Makanan
Gejala paling umum mual, muntah, diare, dan kram perut.
Respons berlebihan bisa juga muncul dimulai dari nyeri badan, sakit kepala, dan sebagainya.
Di sisi lain, kata dr Santi, biasanya keracunan makanan paling banyak ditemukan di bawah usia 5 tahun dan menjadi salah satu kelompok rentan.
Kalau dicurigai keracunan, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum menunggu bantuan medis.
Biasanya diberikan minum yang banyak. Saat keracunan kerap mengalami muntah sehingga perlu terhidrasi dengan baik.
"Disuapin air setiap 15 menit supaya anak itu tidak dehidrasi. Kalau memang sudah hebat, langsung datang ke UGD untuk mendapatkan penanganan," kata dr Reisa lagi.
Reisa pun mengingatkan, gejala yang perlu diwaspadai dan diperlukan perawatan ke rumah sakit, kalau anak sudah mengalami dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi bisa dikenali dari anak yang sudah tidak mengeluarkan air mata ketika menangis.
Tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, air seni berwarna sangat pekat atau warna kering tua.
Anak lemas, lesu, bingung dan muncul tanda lain seperti mata menjadi cekung.
Beberapa tanda di atas menandakan harus segera mendapatkan bantuan dan jangan sampai ditunda.