Pemanfaatan Radioterapi Masih Efektif Membunuh dan Mengecilkan Sel Kanker
Hampir setengah dari pasien kanker dianjurkan melakukan radioterapi, setidaknya 5 dari 10 penderita kanker dianjurkan untuk melakukan radioterapi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini radioterapi menjadi salah satu terapi yang telah terbukti atau berbasis bukti dan efektif sehingga merupakan pilihan tepat untuk membunuh sel kanker maupun mengecilkan ukuran tumor.
Hampir setengah dari pasien kanker dianjurkan untuk melakukan radioterapi, atau setidaknya 5 dari 10 penderita kanker dianjurkan untuk melakukan radioterapi sebagai bagian dari pengobatan kankernya.
Hal lainnya adalah, radioterapi tidak hanya untuk mengobati penyakit kanker, namun digunakan juga untuk mengatasi jenis tertentu penyakit non-kanker.
Radioterapi merupakan terapi dengan menggunakan modalitas sinar pengion untuk membunuh sel kanker, yang bersumber dari radiasi yang dibangkitkan menggunakan akselerator linier (Linear Accelerator atau LINAC).
LINAC adalah teknologi sistem akselerator linier canggih yang digunakan untuk memberikan bentuk pengobatan yang paling akurat dan aman bagi pasien kanker.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Kemoterapi dan Radioterapi bagi Pasien Kanker
Dr Aminudin Spesialis Onkologi di RS KPJ Damansara mengatakan, LINAC menjadi salah satu teknologi terkini pengobatan kanker termasuk kanker di bagian paru-paru, leher, prostat, payudara dan banyak lagi.
"Dengan teknologi ini pasien dapat menjalani rawatan kanker dengan aman selain efak sampingan yang sangat minimum,” jelas dr Aminudin dalam penjelasannya, Rabu (1/3/2023).
Teknologi LINAC hadir dengan fitur-fitur canggih, yaitu sofa robotik 6D, Surface Guided Catalyst HD, dan sistem perencanaan perawatan versi terbaru, Sistem Informasi Monaco dan Onkologi atau “Mosaiq”.
RS KPJ Damansara telah memiliki peralatan ini dan secara tidak langsung membantu pasien untuk mendapatkan rawatan di rumah sakit pada jangka masa yang lebih pendek selain kos rawatan yang lebih terjangkau.
Rumah Sakit yang merupakan bagian grup RS KPJ telah merawat hampir 12.000 pasien internasional pada tahun 2022 dari beberapa negara termasuk Indonesia.
Selain Dr. Aminudin dan Dr. Sangeetha juga antara spesialis onkologi yang juga mengunakkan teknologi yang sama untuk merawat pasien kanker di RS KPJ Damansara.