Kepala BKKBN Ingatkan ASI Ekslusif Bisa Cegah Stunting, Begini Penjelasannya
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG, ingatkan ASI eksklusif bisa cegah stunting.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG, ingatkan ASI eksklusif bisa cegah stunting.
Pada enam bulan pertama kelahiran anak, ASI ekslusif memang paling dibutuhkan.
"Enam bulan pertama tidak perlu apa-apa sebenarnya, hanya butuh ASI ekslusif.Ini yang penting sekali,"ungkapnya pada acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2/2023).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI ekslusif.
Salah satunya karena tidak telaten yang mengakibatkan ASI tidak keluar.
"ASI ini sebenarnya sama Tuhan sudah diciptakan, kalau disedot sama bayinya, maka akan refleks menimbulkan hormon di otak namanya hormon prolaktin," paparnya lagi.
Hormon prolaktin dikenal sebagai hormon yang memproduksi ASI para ibu.
Tidak hanya itu, jika ibu rutin menyusui, akan muncul hormon oksitosin.
Ada dua fungsi utama dari hormon oksitosin pada perempuan.
Pertama, merangsang proses kontraksi rahim saat persalinan.
Kedua merangsang jaringan pada payudara untuk membantu menyusui setelah melahirkan.
Nah hormon ini membuat ASI keluar lebih banyak.
Baca juga: VIDEO Dukung Pemerintah Turunkan Angka Stunting, Tribun Network Publikasi 2674 Berita dalam Setahun
"Tapi kalau tidak pernah disedot sama bayi, maka refleks tidak jalan. Kalau tidak jalan, produksi ASI jadi tidak terjadi. Lancaran ASI menjadi tidak bagus. Ini yang membuat ASI ekslusif gagal," tutup Hasto.