Cek Kadar Gula Darah Bisa Dilakukan di Rumah, Ketahui Kapan Anak Harus Diperiksa
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus DM tipe-1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Melakukan pengecekan kadar gula secara berkala dapat mendeteksi penyakit diabetes sedini mungkin.
Hal ini juga berlaku pada anak-anak, karena semua orang bisa terkena diabetes.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri menyebutkan jika kasus diabetes ellitus tipe-1 (DM tipe-1) pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023.
Nah, cek kadar gula darah ternyata bisa dilakukan di rumah dan jauh lebih memudahkan.
Hal ini diungkapkan oleh President of Indonesian Pediatric Society Prof Aman Bhakti Pulungan.
Baca juga: PUASA SEHAT, Berpuasa dapat Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
"Apakah ada tes gula darah sendiri di rumah? Ada, glukometer, ada alat ukur glokometer di rumah," ungkapnya pada media briefing yang diadakan Prodia di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Lebih lanjut, Prof Aman pun mengingatkan berapa kadar gula anak yang tidak aman.
"Kalau pemeriksaan sewaktu (tanpa puasa) lalu (hasilnya) di atas 200 kita curiga itu diabetes. Sedangkan jika puasa, kalau di atas 126, harus cari dokter untuk pastikan diabetes atau tidak," paparnya lagi.
Selain itu, orangtua juga mewaspadai beberapa gejala yang menunjukkan ke arah diabetes.
Di antaranya poliuri yaitu frekuensi buang air kecil dengan volume banyak.
Lalu polidipsi atau sering merasa haus dan banyak minum.
Kemudian polifagi atau meningkatnya nafsu makan namun tidak disertai stamina.
Selain itu anak-anak yang diabetes biasanya selalu tampak lemas, loyo dan tiba-tiba saja mengompol.
"Cek gula darah, pakai cek gula darah di rumah juga boleh. Tapi kalau betul-betul akurat tentu pergi ke laboratorium," pungkasnya.