Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Benarkan Perempuan Obesitas Pasti Alami PCOS?, Begini Penjelasan Dokter

Mereka yang memiliki berat badan berlebih memang berisiko mengalami polycystic ovarian syndrome (PCOS)

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Benarkan Perempuan Obesitas Pasti Alami PCOS?,  Begini Penjelasan Dokter
Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan - tidak benar, perempuan yang obesitas pasti alami Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik (SOPK) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas memang berisiko alami berbagai penyakit. 

Salah satu penyakit yang diisukan pasti datang karena obesitas adalah polycystic ovarian syndrome (PCOS).

Namun benarkah perempuan yang obesitas pasti alami PCOS? 

Terkait hal ini, Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dr Gita Pratama, Sp.O.G,Subsp.F.E.R,M.Sc.Rep PCOS pun beri tanggapan. 

Menurutnya tidak benar, perempuan yang obesitas pasti alami PCOS. 

Hanya saja, mereka yang memiliki berat badan berlebih memang berisiko.

Baca juga: Kenali PCOS dan bahaya yang mengintai pada kesuburan wanita

Berita Rekomendasi

 "Salah. Namun memang obesitas memang menjadi faktor risiko terjadinya gejala PCOS," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah dikutip Tribunnews, Minggu (23/4/2023). 

Biasanya pasien PCOS yang menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga berat badannya, tidak mengalami gejala PCOS. 

Setidaknya ada tiga gejala utama seseorang alami PCOS 

Pertama menstruasi yang tidak teratur.  

Siklus menstruasi dinyatakan normal berkisar antara 21-35. 

Jika kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, maka dianggap sebagai siklus yang tidak teratur. 

Tanda haid tidak teratur juga bisa karena keluarnya flek atau haid yang bergumpal. 

"Gejala kedua adalah peningkatan hormon androgen atau orang awam bilang hormon laki-laki," katanya lagi. 

Akibat dari peningkatan hormon androgen, tumbuh rambut berlebihan pada area kumis, janggut, dada, perut dan sebagainya.

Ketiga, jika dilakukan USG, dokter akan melihat sel telur yang berukuran kecil dan banyak. 

Sel telur itu tidak membesar bahkan ketika masa subur. 

"Namun ketika ia mengalami peningkatan berat badan yang signifikan, maka gejala PCOS akan muncul," kata dr Gita lagi. 

Oleh karena itu, ia menyimpulkan jika tidak semua pasien PCOS mengalami kegemukan. 

Ada juga pasien PCOS yang tidak gemuk atau lean PCOS.

Biasanya pada pasien lean PCOS, selain disebabkan oleh faktor genetik, ditemukan juga faktor resistensi insulin.

"Kemudian menyebabkan gangguan hormonal dan dapat menyebabkan PCOS. Jadi PCOS dapat terjadi baik pada pasien yang obesitas mau pun lean PCOS," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas