Anak yang Alergi Susu Sapi Rentan Kena Stunting, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukan angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5 persen, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan.
Beberapa hasil studi terkini menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak yang alergi susu sapi dapat berpotensi menyebabkan stunting.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K), menjelaskan, alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.
Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak dengan alergi susu sapi, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan kulit.
“Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yang merupakan suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya. Fungsi dari histamin itu sendiri adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan, hal inilah yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi," kata dia dalam webinar Bicara Gizi Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting, Rabu (31/05/2023).
Baca juga: Anak Alergi Susu Sapi Bisa Tumbuh Kembang Optimal, Orang Tua Wajib Tahu Nutrisi Alternatifnya
Lalu apa yang perlu dilakukan orang tua?
Anak dengan alergi susu sapi, perlu diperhatikan asupan nutrisinya agar tidak mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan.
Berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat diterima oleh anak alergi susu sapi, sehingga rentan terjadi malnutrisi.
Jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, maka dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian jenis makanan yang memadai dapat berpotensi stunting pada anak.
Dokter Zahrah memaparkan, adapun tata laksana anak dengan alergi susu sapi dapat dilakukan oleh orang tua sedini mungkin, yaitu dengan berkonsultasi serta mengikuti petunjuk atau saran dokter, mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi, memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, membaca label makanan, dan melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin.
Orang tua memiliki peran penting dalam menghadapi kondisi anak alergi susu sapi dengan mengendalikan faktor penyebab alergi.
Namun, sebelumnya orang tua harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait gejala yang terjadi pada anak.
"Mengikuti saran dokter, orang tua dapat mulai menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak alergi susu sapi," kata dia.