Bersepeda Tidak Boleh Dilakukan Asal-asalan, Begini Cara yang Tepat
Namun sayangnya masih banyak yang belum paham bersepeda yang benar alias masih banyak yang bersepeda secara asal-asalan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporam Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaya hidup sehat semakin digemari dan menjadi tujuan masyarakat luas, apalagi setelah dilewatinya masa pandemi COVID-19.
Kegiatan bersepeda tidak lagi hanya dilakukan di akhir pekan, tetapi juga di setiap kesempatan.
Namun sayangnya masih banyak yang belum paham bersepeda yang benar alias masih banyak yang bersepeda secara asal-asalan.
"Bersepeda tidak bisa dilakukan asal-asalan dan agar bisa optimal maka sepeda yang digunakan harus diselaraskan dengan posisi badan pengayuhnya," kata Regional Manager Rodalink, Mario Wahyu dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).
Dikatakannya, posisi badan yang tepat membuat tenaga saat bersepeda semakin efektif.
Cara yang bisa dilakukan memanfaatkan teknologi Bike Fitting yang akan membantu pengendara menemukan posisi bersepeda yang paling optimal.
"Bisa juga melalui operator (bike fitter) tersertifikasi internasional akan memberikan saran-saran kepada para pesepeda agar dapat memaksimalkan tenaga yang dikeluarkannya dan menekan potensi traumatis yang diakibatkan cidera saat bersepeda,” jelas Mario.
Mario menambahkan, bersepeda bukan hanya bermanfaat untuk membuat tubuh kita menjadi sehat bugar tetapi juga mampu memperkaya wawasan dan memperluas jaringan pertemanan dengan berbagai kalangan.
Bersepeda selain meningkatkan kekuatan otot dan sendi-sendi pada lengan dan tungkai, bersepeda juga termasuk olahraga kardio karena kinerja jantung, paru-paru dan sistem sirkulasi darah akan meningkat.
Bersepeda secara teratur mampu menurunkan kadar kolestrol jahat dalam darah sehingga akan mengurangi resiko penyempitan pembuluh darah.
Baca juga: Program MFC Memotivasi Masyarakat Agar Menjalani Gaya Hidup Sehat Dengan Rutin Berlari Dan Bersepeda
“Makin baik kinerja sistem peredaran darah, makin rendah resiko terkena stroke. Maka itu, kami gelar acara ini sebagai pengingat kesehatan tubuh selain untuk merayakan hari stroke sedunia,” kata Mario.