RSCM Sebut Kasus Obesitas yang Dialami Fajri Kasus Langka, Ungkap Kondisi Awal dan Penanganan Pasien
Kasus obesitas yang dialami Fajri merupakan kasus yang langka. Fajri mengalami obesitas dengan bobot tubuh diperkirakan mencapai 300 kilogram.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
"Dan ini adalah kasus dewasa, jadi seorang laki-laki umur 26 tahun, demikian yang bisa disampaikan pada awalnya. Dan kondisi pasien saat ini masih memerlukan banyak sekali pemeriksaan dan juga penanganan oleh tim dari multi disiplin kami, stabil dalam ruangan yang memang karena kondisi yang sangat luar biasa," papar dr. Lies.
Ruangan yang disiapkan untuk Fajri pun menggunakan ruang rawat khusus yang hanya digunakan untuk pasien itu sendiri.
"Itu kami tidak bisa merawat di ruang rawat biasa, kami menyiapkan ruang rawat khusus satu ruangan hanya untuk yang bersangkutan," tutur dr. Lies.
Fajri tidak ditempatkan di atas tempat tidur, karena bobot tubuhnya yang terlalu berat, melebihi kapasitas beban untuk tempat tidur rumah sakit pada umumnya.
"Dan tidak bisa di tempat tidur, karena berat badan yang tidak memungkinkan adanya tempat tidur yang sebesar yang dibutuhkan dan berat sekali," jelas dr. Lies.
Tim kedokteran RSCM juga meletakkan alat-alat yang biasanya menjadi penunjang di ruang ICU ke ruang rawat khusus Fajri.
Ini untuk memudahkan pasien memperoleh perawatan maksimum di ruang rawatnya.
Ruang rawat khusus itu dimodifikasi oleh RSCM, satu di antaranya melalui perluasan pada bagian pintunya.
"Dan alat-alat untuk ICU kita tarik untuk ditaruh di sana (ruang rawatnya) untuk dimonitor all out untuk pasien tersebut. Jadi untuk pasien tersebut, seluruh perawatan kita tarik ke ruangan tersebut dengan memodifikasi ruangannya, kita membobok pintu dan sebagainya," pungkas dr. Lies.
dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K)., MARS, mengatakan bahwa obesitas yang dialami Fajri 26 merupakan kasus yang membutuhkan penanganan khusus.
Karena baru kali ini tim kedokteran RSCM menemukan ada orang yang memiliki bobot begitu berat, bahkan mencapai nyaris 300 kg.
Ini tentu berpengaruh pula pada metabolisme tubuhnya.
"Ini adalah suatu hal yang sangat tidak biasa ada orang yang bisa sedemikian besarnya, nah beban untuk bisa memberikan metabolisme untuk tubuh yang begitu besar tentu menjadi sangat berat," jelas dr. Lies.
Ia menjelaskan, bobot tubuh yang begitu berat turut berdampak pada kerja organ jantung dan paru-parunya.