Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cara Menjaga Sistem Imun untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia

ikan laut juga sangat kaya akan Omega 3, antioksidan seperti karotenoid, vitamin larut lemak seperti vitamin A , D dan E ,mineral Kalsium dan Posfor

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cara Menjaga Sistem Imun untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia
Freepik
Tidur yang cukup dan berkualitas bisa menjaga kestabilan emosi, fungsi imun tubuh, vitalitas, hingga menjaga berat badan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia sistem imun juga pasti mengalami penurunan fungsi. 

Penuaan sistem kekebalan tubuh berdampak pada penurunan produksi jumlah sel imun.

Hal ini membuat para lanjut usia juga cenderung lebih rentan terserang penyakit.

Dalam menghadapi penuaan, penerapan gaya hidup sehat mampu mempertahankan sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sudah mengatur pola makan dan kegiatan fisik untuk membuat manusia Indonesia yang berkualitas.

Baca juga: Empat Ide Olahan Ikan Laut Kaya Rempah, Bantu Jaga Kesehatan Selama Puasa

Salah satu bahan makanan yang direkomendasikan adalah ikan laut. 

Berita Rekomendasi

Kandungan gizinya beragam dan juga lengkap.

Ikan laut kaya akan protein, peptida khusus dan asam amino Glutamat.

Selain itu ikan laut juga sangat kaya akan Omega 3, antioksidan seperti karotenoid, vitamin larut lemak seperti vitamin A , D dan E ,mineral Kalsium, Posfor, Magnesium, Yodium, Seng dan Selenium yang berperan dalam metabolisme tubuh khususnya sistem kekebalan tubuh.

Kaldu dan pekatan ikan yang diperkaya MSG atau micin dapat disiapkan sebagai sumber Glutamat dan Glutamin yang diperlukan tubuh. 

Sistem kekebalan tubuh manusia sangatlah kompleks. 

Ketika bakteri atau virus menyerang, sel tubuh seperti limfosit, makrofag, dan neutrofil saling bekerja sama. 

Layaknya pasukan perang, mereka membutuhkan logistik yang kuat untuk bisa melawan musuhnya. 

Tanpa adanya ‘bahan pendukung’, sistem kekebalan bisa kalah sebelum berperang. 

Interaksi Glutamat dan Glutamin dengan limfosit.

Limfosit terdiri dari limfosit T dan limfosit B yang memiliki ketergantungan untuk saling bekerja sama. 

Oleh karena itu, tanpa adanya Glutamat dan Glutamin, Limfosit tidak akan berfungsi optimal sebagaimana mestinya. 

Baca juga: MMS Group Indonesia Komitmen Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Tanpanya, kekebalan tubuh akan kehilangan ‘prajurit’ terbaiknya. Kewaspadaan limfosit sel T berkurang demikian pula “sel Nk”. Alhasil, virus dan bakteri akan mudah menyerang tubuh.

Selain Limfosit, Neutrofil dan Monosit juga membutuhkan Glutamin. 

Neutrofil dan Monosit mampu menangkal radikal bebas, membunuh alergen atau musuh yang masuk, sehingga efektif dalam penyembuhan penyakit.
Selain dari MSG, glutamat dan glutamin juga ada karbohidrat rendah indeks glikemik.

Glutamat dan Glutamin merupakan asam amino non esensial yang berlimpah pada tubuh manusia. 

Pada kondisi sel tubuh sehat, glutamat lebih disukai tubuh. 

Sebaliknya ketika sel sedang mengalami stres atau cedera ataupun terserang penyakit, Glutamin akan diperlukan lebih banyak, terutama untuk menjaga keutuhan mukosa usus. 

Tidak hanya itu saja, Glutamin ini juga berperan sebagai aktivator sistem kekebalan pada saluran cerna.

Ia bisa membantu mencegah racun-racun tubuh menyebar dan memperkuat sistem kekebalan agar siap menghadapi infeksi.

Glutamat dan Glutamin alami juga ditemukan di air susu ibu (ASI).

Fungsinya membantu sistem imun tubuh bayi yang masih belum kuat seperti orang dewasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas