Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Sulit Makan Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting

Sebanyak 61 persen orangtua melaporkan adanya kesulitan makan pada periode makanan pendamping ASI (MPASI).

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anak Sulit Makan Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting
net
Foto ilustrasi anak susah makan. 

Anak Sulit Makan Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen 1000 hari pertama sangatlah penting bagi perkembangan tumbuh kembang anak.

Karena menjadi proses pembentukan organ vital, pematangan sistim pencernaan, sistim imun dan perkembangan otak.

Sayangnya momen 1000 hari pertama ini bisa terganggu karena ada masalah kesulitan makan pada anak.

Kesulitan makan pada anak jika tidak dintervensi dapat mengakibatkan kekurangan gizi hingga stunting.

Baca juga: Saran Dokter Mengatasi Anak Sulit Makan, Apa yang Harus Dilakukan?

Nyatanya, sebanyak 61 persen orangtua melaporkan adanya kesulitan makan pada periode makanan pendamping ASI (MPASI).

Berita Rekomendasi

Hal ini diungkapkan oleh Staf Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen IKA RS Nasional Anak dan Bunda Harapan Kita Dr Novitra Dwinanda, Sp. A (K).

"Berikut permasalahan makan yang dilaporkan oleh orangtua, dan salah satunya adalah gerakan tutup mulut (GTM). Akibatnya yang terjadi terdapat nutrisi tidak ade kuat," ungkapnya pada webinar, Sabtu (1/7/2023).

Lebih lanjut, dr Novitra pun ungkap masalah makan memberikan dampak jangka panjang, salah satunya gagal tumbuh.

"Akibat masalah makan asupan tidak cukup, maka yang terjadi adalah gagal tumbuh.
Kenaikan berat badan masih naik tapi tidak cukup," paparnya.

Jika tidak dintervensi dan dibiarkan, maka anak akan mengalami berat badan yang kurang.

Ketika berat badan kurang dan tidak melakukan plotting, sesuai buku Kartu Identitas Anak (KIA) maka anak bisa kekurangan gizi yang berakhir pada gizi buruk.

Apa lagi jika intervensi yang dilakukan hanya memberikan kalori tanpa memperhatikan protein, maka anak bisa berakhir stunting.

"Maka stunting adalah permasalahan mal nutrisi kronik yang sudah terjadi sejak lama. Tidak ada stunting tiba-tiba saja," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas