Begadang dan Minum Kopi Bisa Hipertensi, Benarkah? Begini Kata Dokter
Banyak beredar informasi perihal gemar minum kopi dan begadang bisa tingkatkan risiko hipertensi, benarkah? Berikut penjelasan dokter.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak beredar informasi perihal gemar minum kopi dan begadang bisa tingkatkan risiko hipertensi, benarkah?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (RSJPDHK), Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD berikan jawaban.
Begadang, menurut dr Bambang kerap diidentifikasi sebagai kurang istirahat.
Menurutnya, jika seseorang mengalami kekurangan istirahat secara terus menerus, maka dapat menimbulkan hipertensi.
Orang yang begadang kemudian waktu tidurnya menjadi sangat sedikit atau tidurnya berpindah.
Baca juga: Kebiasaan Konsumsi Makanan dengan Minyak Berlebih dan Begadang Picu Munculnya Jerawat
Secara fisiologis, orang yang tidur di malam hari, tekanan darahnya cenderung turun.
Namun, ketika bangun tekanan darah menjadi normal.
Jika pola tidur berubah, maka kata dr Bambang akan memengaruhi variasi tekanan darah dalam 24 jam.
"Jadi jawabannya, kalau kurang istirahat itu, betul bisa meningkatkan risiko hipertensi," ungkapnya pada media gathering, Rabu (19/7/2023).
Sedangkan anggapan meminum kopi dapat menyebabkan hipertensi menurut dr Bambang adalah mitos.
"Nah apakah betul kopi itu juga membuat hipertensi, jawabannya tidak. Jadi orang sakit jantung, darah tinggi tetap boleh minum kopi, tapi tanpa gula," kata dr Bambang lagi.
Baca juga: Salah Satunya Kurangi Begadang, Ini Tips Mendapatkan Kulit Glowing
Bahkan mengonsumsi kopi bagus untuk jantung dan pembuluh darah.
Asal, orang tersebut tidak sensitif terhadap kafein.
"Ada orang-orang kena kafein sedikit langsung berdebar. Nah itu jangan, yang sensitif, maka berhentilah minum kopi," paparnya.
Namun untuk yang sudah biasa minum kopi tanpa gula, maka boleh dilanjutkan.
"Sampai 2-3 sore sehari tanpa gula itu aman selama tidak sensitif kafein," tutupnya.