Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cara Atasi BAB Berdarah dan Pantangan Makan yang Harus Dihindari

Beberapa jenis gangguan pencernaan ditandai dengan munculnya BAB berdarah. BAB berdarah biasanya karena adanya gangguan di saluran pencernaan.

Penulis: Putri Pramestianggraini
zoom-in Cara Atasi BAB Berdarah dan Pantangan Makan yang Harus Dihindari
health.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami BAB berdarah 

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan pencernaan adalah masalah kesehatan yang bisa dialami siapa saja.

Kadang, beberapa jenis gangguan pencernaan ditandai dengan munculnya BAB berdarah.

BAB berdarah biasanya dikarenakan adanya gangguan yang terjadi di saluran pencernaan, salah satunya adalah wasir atau ambeien.

ilustrasi seseorang yang mengalami BAB berdarah
ilustrasi seseorang yang mengalami BAB berdarah (health.kompas.com)

Baca : Pekan Pertama, 326 Mahasiswa Baru Ikut BALANCE 2023 di FKG Unhas

Selain itu terdapat beberapa penyebab BAB berdarah, berikut penjelasannya.

6 Penyebab BAB Berdarah

Melansir siloamhospitals.com, alasan dari kenapa BAB berdarah ialah karena adanya pendarahan yang terjadi di saluran pencernaan seperti lambung, usus besar, anus, dan lain sebagainya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, terdapat beberapa gangguan kesehatan yang menjadi penyebab BAB berdarah yakni:

1. Wasir

Wasir yang dikenal dengan penyakit ambeien ialah kondisi saat pembuluh darah di area anus membengkak hingga pecah karena mendapatkan tekanan besar.

Hal tersebut menimbulkan pendarahan, sehingga muncul darah pada feses.

2. Fisura Ani

ilustrasi seseorang yang mengalami fisura ani
ilustrasi seseorang yang mengalami fisura ani (lifestyle.kompas.com)

Baca : Cuma Dapat Mangkuk dari Mantan Mertua, Wanita Ini Menangis Tahu Harga Aslinya

Fisura ani ialah kondisi terluka atau robeknya jaringan kulit di sekitar anus.

Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorag mengeluarkan feses yang berukuran besar dan sangat keras.

Saat diperiksa, dokter akan menemukan robekan kulit atau benjolan kecil di sekitar anus penderita fisura ani.

3. Divertikulitis

Divertikulitis merupakan masalah peradangan yang terjadi pada dinding usus besar dan ditandai dengan terbentuknya kantung kecil pada area tersebut.

Meskipun sebagian besar kasus tak bergejala, divertikulitis berisiko tinggi pada seseorang yang jarang mengkonsumsi tinggi serat seperti sayur dan buah.

4. Tukak Lambung

ilustrasi tuka lambung
ilustrasi tuka lambung (kompas.com)

Baca : Simak Aturan Baru untuk Pembelian Gas LPG 3 Kg Subsidi, Berlaku Mulai 1 Januari 2024

Tukak lambung ditandai dengan munculnya luka pada lambung dan disertai keluhan tertentu seperti kembung, maag, mual, hingga nyeri ulu hati.

Lambung memiliki lapisan mukus yang berfungsi melindungi lambung dari asamnya.

Luka yang muncul dari tukak lambung karena lapisan mukus tersebut sudah terikis. Sehingga, asam lambung langsung mengenai jaringan organ tubuh tersebut.

Dikarenakan jaringan lambung terluka, makanan yang diolah pada organ tubuh tersebut bisa terkontaminasi oleh darah. maka, tukak lambung bisa mengakibatkan feses berdarah.

5. Angiodisplasia

Angiodisplasia ialah kelainan pembuluh darah yang terdapat di saluran pencernaan, seringkali di bagian kolon.

Kelainan tersebut menyebabkan pembuluh darah rapuh, sehingga mudah pecah dan mengakibatkan pendarahan.

6. Radang Usus

ilustrasi radang usus
ilustrasi radang usus (health.kompas.com)

Baca : SELAMAT! Bansos PKH Pendidikan SMA Rp 500 Ribu Bulan Agustus Cair

Radang usus seperti kolitis ulseratif dan Crohn’s disease, ialah jenis penyakit yang disebabkan oleh autoimun serta infeksi dari beberapa kuman atau bakteri.

Karena infeksi tersebut, radang usus berpotensi menimbulkan iritasi hingga luka pada organ tubuh tersebut. Hal tersebutlah yang membuat munculnya darah di feses.

Beberapa faktor risiko terjadinya radang usus yaitu:

- Berusia di bawah 30 tahun

- Memiliki kebiasaan merokok

- Rendahnya asupan vitamin A dan E

- Mengkonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS secara berlebihan, seperti diklofenak, metamisol, piroksikam, dan lain sebagainya

- Memiliki keluarga kandung yang pernah menderita radang usus

- Memiliki riwayat operasi usus buntu

Gejala Buang Air Besar (BAB) Berdarah

BAB berdarah adalah kondisi di mana munculnya darah yang keluar melalui anus baik bersamaan dengan feses ataupun tidak.

Secara umum, gejala buang air besar berdarah adalah sebagai berikut:

- Nyeri saat buang air besar

- Feses berwarna merah terang, merah gelap, atau bahkan hitam seperti oli

- Demam

- Sakit perut

- Mudah lelah

-Pusing

- Diare

- Adanya darah yang menetes dari anus

Baca : Wanita di Tiongkok Hilang 17 Tahun Akhirnya Ditemukan, Keluarga Kaget Ternyata Ada di Sini

Cara Mengobati BAB Berdarah

Untuk mengobati buang air besar berdarah, dokter biasanya akan memastikan penyebabnya terlebih dahulu.

Tata laksana dalam mengobati buang air besar berdarah adalah sebagai berikut:

- Infus dan transfusi darah bagi pasien yang kehilangan darah cukup banyak karena kondisi tersebut.

- Pemberian obat BAB berdarah yang menyesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, jika munculnya darah di feses disebabkan oleh wasir, dokter akan memberikan obat untuk penyakit tersebut seperti venosmil, ardium, dan lain sebagainya.

- Electrocauterization atau prosedur pengobatan buang air besar berdarah dengan membakar jaringan yang menyebabkan perdarahan menggunakan aliran listrik.

- Endoscopic intravariceal cyanoacrylate injection, yaitu pemberian cyanoacrylate (perekat sintetis) dengan cara disuntik ke area pendarahan melalui endoskopi.

Selain itu, ada beberapa pantangan makanan BAB berdarah yang perlu dihindari selama pasien menderita BAB darah, khususnya bila disebabkan oleh masalah lambung.

Baca : Jangan Salah, Kekurangan Vitamin Bisa Menyebabkan Rambut Rontok

Pantangan makanan tersebut di antaranya:

- Makanan pedas

- Alkohol

- Gorengan

- Makanan yang mengandung banyak keju

- Konsumsi makanan yang mengandung garam berlebihan

- Kafein

- Hentikan konsumsi OAINS

(TribunHealth.com/PP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas