Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Membuat Babe Cabita Drop, Bisakah Disembuhkan?

Komedian Babe Cabita mengabarkan kondisi kesehatannya yang sempat drop karena idap anemia aplastik. Penyakit ini langka, bisakah sembuh?

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Membuat Babe Cabita Drop, Bisakah Disembuhkan?
Instagram @babecabiita
Istri Babe Cabita, Zulfati Indraloka (kiri) dan Babe Cabita (kanan) - Komedian Babe Cabita mengabarkan kondisi kesehatannya yang sempat drop karena idap anemia aplastik. Penyakit ini langka, bisakah sembuh? 

"Pokoknya setiap hari trombosit turun sampai terkahir 12 ribu itu. Jadi dokter bilang bukan DBD seperti ada kelainan lain," pungkasnya.


Babe Cabita Minum Obat Seumur Hidup atau Transplantasi Tulang Belakang, Bisakah Anemia Aplastik Sembuh?

Babe Cabita disarankan oleh sang dokter untuk melakukan transplantasi tulang belakang.

Lantas, bagaimana pengobatan anemia aplastik ini?

Pengobatan atau terapi pada anemia aplastik bergantung pada beratnya penyakit. Pada keadaan yang ringan, pengobatan belum perlu pengidap lakukan.

Pada keadaan yang lebih berat, ada pengobatan untuk mempertahankan jumlah sel darah ataupun memperbaiki fungsi sumsum tulang.

Baca juga: Transfusi Darah Berkali-kali, Ruben Onsu Ternyata Juga Alami Penyempitan Sumsum Tulang Belakang

Jenis pengobatan yang dapat pengidap lakukan, antara lain dokter akan memberikan terapi untuk mencegah dan mengobati infeksi, menstimulasi sumsum tulang, ataupun menekan sistem imun untuk mencegah penyakit semakin berat.

Jenis obat yang dokter berikan untuk mengobati infeksi biasanya tergantung jenis infeksi yang dialami. Antibiotik juga bisa dokter berikan kepada pengidap karena kondisi ini menurunkan imun tubuh sehingga membuat pengidapnya lebih rawan penyakit.

Babe Cabita dan istrinya, Zulfati Indraloka saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023).
Babe Cabita dan istrinya, Zulfati Indraloka saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023). (TRIBUNNEWS.COM/Fauzi Nur Alamsyah)
Berita Rekomendasi

Kemudian ada Transfusi darah yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah sel darah yang cukup untuk mempertahankan tubuh agar tetap sehat. Selain itu, transfusi darah juga bisa mengontrol pendarahan dan mengurangi gejala dengan cara memberikan sel darah merah yang tidak tubuh pengidap produksi.

Dalam prosedur, dua komponen yang akan pengidap terima adalah sel darah merah dan platelet.

Pemberian transfusi akan pengidap terima melalui selang intravena ke pembuluh darah. Satu efek samping yang bisa terjadi setelah transfusi adalah seiring waktu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap sel darah dari hasil transfusi.

Transplantasi sumsum tulang atau penggantian sumsum tulang belakang dari pendonor yang sehat dapat berpotensi menyembuhkan anemia aplastik.

Pada prosedur ini, biasanya pasiennya adalah pengidap yang usianya masih muda dan memiliki donor yang sesuai seperti saudara kandung.

(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Fauzi Alamsyah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas