Tips Memulihkan Skin Barrier yang Rusak, Gunakan Basic Skincare dengan Kandungan Berikut
Skin barrier yang rusak dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan kulit, seperti timbulnya jerawat, penuaan kulit, hingga kulit bersisik.
Penulis: Irma Rahmasari
TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Memiliki skin barrier yang sehat dan utuh merupakan dambaan bagi setiap orang.
Pasalnya, skin barrier yang rusak dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan kulit, seperti timbulnya jerawat, penuaan kulit, kulit bersisik, dan lain sebagainya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan skin barrier dan fungsinya? Dan bagaimana cara untuk melindunginya?
Baca juga: Ingin Kulit Tampil Glowing? Berikut Rekomendasi Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Kulit
Pengertian Skin Barrier
Melansir laman Healthline, skin barrier merupakan salah satu lapisan kulit paling luar atau stratum korneum.
Skin barrier sendiri terdiri dari sel-sel kulit keras yang disebut corneocytes yang diikat bersama oleh lipid seperti mortar.
Di dalam sel kulit, terdapat keratin dan pelembap alami, karena lapisan lipid mengandung kolesterol, asam lemak, dan juga ceramide.
Lapisan yang sangat tipis ini berfungsi untuk melindungi kulit dari radikal bebas yang memberikan efek buruk bagi kulit.
Selain itu, tanpa penghalang kulit, air di dalam tubuh akan keluar dan menguap, membuatnya bener-benar dehidrasi.
Penghalang kulit sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, sehingga perlu dilindungi karena dapat membantu tubuh berfungsi dengan baik.
Baca juga: Kulit Tetap Kering Meski Sudah Menggunakan Moisturizer? Berikut Kenali 6 Penyebabnya
Penyebab Skin Barrier Rusak
Setiap hari, kulit bertahan dari rentetan ancaman.
Banyak di antaranya datang dari luar tubuh dan beberapa datang dari dalam.
Beberapa faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi skin barrier kulit kita, meliputi:
- Lingkungan yang terlalu lembap atau terlalu kering
- Alergen, iritan, dan polutan
- Telalu banyak paparan sinar matahari
- Deterjen dan sabun alkali
- Paparan bahan kimia keras
- Over exfoliation atau over washing
- Steroid
- Tekanan psikologis
- Faktor genetik yang mungkin membuat kulit lebih rentan terhadap kondisi kulit tetentu seperti dermatitis atopik dan psoriasis.
Baca juga: Jerawat Tak Kunjung Sembuh? dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Ampuh untuk Mengatasinya
Ciri-ciri Skin Barrier Rusak
Saat skin barrier tidak berfungsi dengan baik, maka tubuh mungkin lebih rentan mengalami gejala dan kondisi kulit seperti berikut.
- Kulit kering dan bersisik
- Rasa gatal
- Permukaan kulit kasar atau berubah warna
- Jerawat
- Muncul area sensitif atau meradang
- Infeksi bakteri, virus, atau jamur pada kulit.
Baca juga: Tak Hanya Mencerahkan Kulit, Berikut Manfaat Serum Vitamin C untuk Wajah dan Cara Menggunakannya
Cara Memulihkan Skin Barrier yang Rusak
Mengingat pentingnya menjaga skin barrier, maka perlu dilakukan upaya untuk melindunginya.
Namun, jika skin barrier pada wajah sudah rusak, maka perlu memulihkan skin barrier pada wajah tersebut.
Berikut ini terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan utnuk memulihkan skin barrier yang rusak.
1. Sederhanakan rutinitas skincare
Serangkaian rutinitas skincare yang cukup banyak secara tidak sengaja dapat melemahkan skin barrier.
Apabila melakukan eksfoliasi, perhatikan bagaimana kulit bereaksi terhadap metode yang digunakan.
Menurut American Academy of Dermatology, mereka yang memiliki kulit sensitif dan warna kulit gelap mungkin ingin menggunakan kain lembut dan pengelupasan kimia ringan.
Beberapa jenis scrub dan sikat dapat merusak penghalang kulit untuk sementara.
Baca juga: Pahami Undertone Kulit Sebelum Membeli Kosmetik, Begini 5 Cara untuk Mengetahui Undertone Kulit
2. Perhatikan pH
Lapisan kulit halus pada kulit kita memiliki pH sekitar 4,7.
Peneliti merekomendasikan pembersihan dengan produk yang memiliki pH antara 4.0 dan 5.0.
Menjaga pH kulit pada tingkat yang sehat dapat membantu melindungi dari kondisi kulit, seperti dermatitis, ichthyosis, jerawat, dan infeksi Candida albicans.
Meskipun tidak semua produk mencantumkan pH-nya, beberapa produk mencantumkannya, karena itu pilihlah produk dengan pH 4.0-5.0.
3. Gunakan minyak nabati
Penelitian dari 2018 menunjukkan bahwa minyak tumbuhan atau nabati tertentu dapat membantu memperbaiki penghalang kulit dan juga mencegah penghalang kulit kehilangan kelembapan.
Banyak dari minyak ini memiliki efek antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan.
Beberapa minyak nabati yang paling efektif untuk dipertimbangkan untuk digunakan pada kulit, antara lain:
- Minyak jojoba
- Minyak kelapa
- Minyak almond
- Minyak argan
- Minyak borage
- Minyak mawar
- Minyak bunga matahari
- Minyak kedelai
- Minyak kismis hitam
Cara menggunakan minyak nabati pada kulit dengan cara mengoleskan krim dan losion yang mengandung minyak-minyak tersebut ke telapak tangan.
Pijat dengan lembut ke kulit sampai terserap.
Baca juga: Ingin Kulit Glowing dan Lembap? dr. Zaidul Akbar Imbau Gunakan Minyak Ini Secara Rutin
4. Gunakan pelembap yang mengandung 'Ceramide'
Ceramide merupakan lipid lilin yang ditemukan dalam konsentrasi sangat tinggi di stratum korneum.
Bahan ini sangat penting untuk memastikan skin barrier yang berfungsi dengan baik.
Pelembap kaya ceramide juga dapat memperkuat integritas struktural skin barrier.
Selain itu, pelembap ceramide juga sangat membantu untuk mengatasi permasalahan jerawat pada kulit.
Sebab, pada kulit yang cenderung berjerawat, penghalang sering terganggu, dan perawatan jerawat dapat membuat kulit menjadi kering dan memerah.
Produk yang mengandung ceramide juga dapat membantu melindungi kulit yang lebih gelap.
Baca juga: Sederet Tips Memilih Sunscreen yang Tepat Menurut Dokter Kulit, Salah Satunya Hindari Paraben
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)