dr Maria Brigitta Jelaskan Perbedaan 4 Tipe dari Rosacea, Gangguan Kemerahan pada Kulit Wajah
Seseorang yang mengalami rosacea biasanya cenderung memiliki jenis kulit yang sensitif akibat adanya peradangan dan kemerahan pada kulit.
Penulis: Irma Rahmasari
TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN- Dokter Kecantikan, dr Maria Brigitta Trixie memaparkan tipe-tipe dari rosacea yang sering terjadi pada kulit wajah.
Rosacea merupakan salah satu penyakit kulit yang menyerang pada area wajah, meliputi central wajah, pipi kanan dan kiri, hidung, hingga dagu.
Karena kondisi ini ditandai dengan munculnya kemerahan terutama di central wajah, tentunya rosacea ini membuat penderitanya merasa tidak percaya diri.
Tak hanya berupa kemerahan saja, rosacea ini biasanya juga menimbulkan bintil-bintil kecil seperti jerawat.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Dokter Kecantikan Paparkan 6 Perbedaan dari Jerawat dan Rosacea
Seseorang yang mengalami rosacea biasanya cenderung memiliki jenis kulit yang sensitif akibat adanya peradangan dan kemerahan pada kulit.
Gangguan kulit berupa kemerahan ini menimbulkan rasa panas pada kulit, perih, rasa terbakar pada kulit, dan biasanya rosacea ini menyerang seseorang yang memiliki kulit terang.
Jika rosacea ini dibiarkan begitu saja, rosacea bisa semakin parah. Pada beberapa kasus akan muncul pembuluh darah di permukaan wajah akibat dari rosacea yang tidak diobati.
Dilansir melalui kanal YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Kecantikan, dr Maria Brigitta Trixie memberikan penjelasan tipe-tipe dari rosacea.
Baca juga: Sederet Tips Mengatasi Skin Barrier yang Rusak, Termasuk Gunakan Pelembap dengan Kandungan Berikut
Pasalnya, rosacea sendiri dibedakan menjadi empat tipe, berikut tipe-tipe dari rosacea tersebut.
1. Erythematotelangiectatic rosacea (ETR)
ETR merupakan tipe rosacea, di mana kondisi ini akan muncul kemerahan pada wajah dan pembuluh darah kecil-kecil akan terlihat.
Menurut dr Maria Brigitta Trixie, gejala dari ETR ini adalah kemerahan, adanya pembuluh darah yang terlihat, kulit membengkak, kulit sensitif, kulit perih, kulit terbakar, serta kulit terasa kasar dan kering.
2. Papulopustular rosacea
Papulopustular rosacea adalah kondisi rosacea berupa bintil-bintil kecil yang menyerupai jerawat dan disertai dengan kemerahan.
dr Maria Brigitta Trixie menuturkan, gejala dari tipe ini adalah kulit kemerahan, kulit timbul seperti jerawat, kulit berminyak, kulit sensitif, dan ada bagian kulit yang tampak timbul.
Baca juga: 5 Tips Mudah Merawat Eksim dari Rumah: Perhatikan Penggunaan Sabun Mandi hingga Pelembap
Baca juga: Kulit Tetap Kering Meski Sudah Menggunakan Moisturizer? Berikut Kenali 6 Penyebabnya
3. Rhinophyma rosacea
Rhinophyma rosacea adalah tipe rosacea di mana kondisi kulit mengalami penebalan pada bagian hidung karena terjadinya rosacea dalam jangka waktu lama.
dr Maria Brigitta Trixie menyebutkan jika kondisi ini akan menyebabkan pori-pori terlihat besar hingga kulit hidung menebal.
"Jadi pori-pori akan lebih terlihat besar dan bentuk hidung juga akan berubah," terang dr Maria Brigitta Trixie.
"Gejala yang muncul pada tipe ini ialah kulit tidak halus, pori-pori membesar, kulit kemerahan, dan kulit hidung menebal."
4. Ocular rosacea
Menurut dr Maria Brigitta Trixie, tipe ocular rosacea ini sering kali menyerang daerah mata seperti bagian kelopak mata dan sekitar bulu mata.
Tipe ini memiliki gejala seperti mata merah, mata perih, mata lebih sensitif jika terkena sinar, dan menyebabkan mata kering.
"Penyebab dari rosacea ini belum diketahui secara pasti penyebabnya apa."
"Namun menurut teori, rosacea ini berhubungan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan," papar dr Maria Brigitta Trixie.
Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr Maria Brigitta Trixie dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)