Stunting Masih Ditemukan, Kepala BKKBN Ungkap Pentingnya Hidup Bersih dan Sehat
Walau terus alami penurunan, angka stunting masih ditemukan di Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Walau terus alami penurunan, angka stunting masih ditemukan di Indonesia.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo ungkap salah satu penyebab stunting masih ditemukan.
Baca juga: Pangan Lokal Seperti Daun Kelor, Jagung Hingga Sagu Bisa Cegah Stunting
Yaitu sulitnya mengubah perilaku atau kebiasaan bersih dan sehat.
"Kalau kita cermati perilaku itu penting untuk diubah. Ketika mengadakan gerakan secara masif ini memang ada sosialisasi juga, edukasi dan komitmen," ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Menurut Hasto, mengubah perilaku tidaklah mudah.
Baca juga: 1000 Days Fund Apresiasi Pejuang Stunting, Berikan Penghargaan Kepada 25 Pihak Lintas Sektor
"Kalau memberikan makanan langsung berat badannya naik ya. Tetapi perilaku yang memengaruhi itu banyak," kata Hasto.
Sebagai contoh, masih ada masyarakat yang masih punya kebiasaan buang air besar sembarang.
Padahal buang air sembarangan bisa mengkontaminasi lingkungan akibat dari feses yang dikeluarkan.
"Akhirnya diare, nah kita bekerja keras memberikan makanan. Tapi apa diarenya masih ada," jelasnya
Kemudian Hasto mencontohkan perilaku yang membiarkan rumah kumuh, jendela yang tidak dibuat dengan baik serta tidak mengutamakan sanitiasi dan kesehatan rumah.
"Kalau punya uang lebih baik kredit sepeda motor dari pada kepentingan untuk sanitasi (misal). Seperti ini TBC nya tinggi, akhirnya kita kasih makanan seberapa banyak pun akhirnya berat badan (turun)," kata Hasto.