Rata-rata Ibu Hamil di Indonesia Alami Defisiensi Mikronutrien, Apa Dampaknya?
Kebutuhan mikronutrien seperti asam folat, vitamin D3, zat besi, serta vitamin/mineral lainnya berfungsi membantu melindungi bayi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rata-rata ibu hamil di Indonesia mengalami defisiensi mikronutrien.
Dari penelitian FKUI yang dilakukan terhadap 143 ibu hamil usia 17-39 tahun di Jakarta, diperoleh data bahwa angka defisiensi mikronutrien pada ibu hamil yaitu kekurangan folat (90 persen), zat besi (89 persen), Zinc (95 persen), Kalsium (98 persen), Vitamin B12 (78 persen) dan Vitamin D3 (100 persen).
Padahal kebutuhan mikronutrien seperti asam folat, vitamin D3, zat besi, serta vitamin/mineral lainnya berfungsi membantu melindungi bayi yang belum lahir dari cacat lahir.
Tentu juga perlu didukung dengan makanan bergizi dan bernutrisi.
Baca juga: Bella Bonita Sebut Suasana Hati Ibu Hamil Sensitif, Singgung Denny Caknan Suka Buat Ulah
Lalu, apa saja dampaknya?
1. Anemia
Kekurangan darah ini menjadi masalah yang penting untuk diperhatikan.
Di Indonesia, hampir setengah dari ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi.
Apabila kebutuhan zat besi selama kehamilan tidak terpenuhi dapat menyebabkan komplikasi pada ibu seperti anemia, preeklamsia, persalinan preterm, dan pendarahan pasca salin.
2. Vitamin D3
Kekurangan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko pre-eklamsia, diabetes gestasional, dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Baca juga: Ibu Hamil Wajib Tahu Jenis Sayur yang Dilarang dan Tips Mengolah Sayuran untuk Dikonsumsi saat Hamil
Dokter spesialis kandungan dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER mengatakan, asupan zat gizi mikro yang memadai sejak persiapan kehamilan krusial untuk mengoptimalkan perkembangan bayi dalam jangka pendek maupun panjang.
3. Asam Folat
Kekurangan asupan zat gizi mikro pada ibu hamil seperti kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat berdampak panjang bagi perkembangan janin.
4. Zat Besi
Sementara itu kekurangan zat besi, kalsium, vitamin B12, vitamin D3 dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
“Selain itu konsumsi suplemen multivitamin dan mineral yang mengandung asam folat dapat meningkatkan peluang kehamilan sebesar 70 persen pada perempuan yang sedang berusaha hamil. Suplementasi sebaiknya dimulai sejak 3 bulan sebelum kehamilan," kata dia dalam peluncuran Elevit dalam acara talk show Perempuan Berdaya dalam Perjalanan Menuju Peran sebagai Ibu, Sabtu (7/10/2023).
Setidaknya perempuan membutuhkan asam folat sebanyak 400-800 mikogram setiap hari.
Namun tidak semua individu dapat mengaktifkan asam folat yang dikonsumsinya.
"Oleh karena itu bentuk asam folat aktif seperti Metafolin® yang dapat langsung diserap tubuh penting untuk ada dalam formula suplemen multivitamin dan mineral, ” ungkap dokter yang akrab dipanggil Docbee.
Country Division Head Consumer Health Lydia Tjahaja mengatakan, sesuai dengan visiBayer: Health for All, Hunger for None berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan perempuan Indonesia mempersiapkan kehamilan yang sehat melalui edukasi yang berkelanjutan.
Bekerjasama dengan mitra seperti Hello Sehat untuk menyampaikan informasi yang benar terkait suplementasi untuk persiapan kehamilan dan masa hamil.
"Bayer mengajak perempuan Indonesia untuk makan makanan dengan gizi seimbang dan bila perlu mengonsumsi suplemen vitamin-mineral kehamilan yang mengandung asam folat dan Metafolin® serta vitamin & mineral lainnya sejak persiapan kehamilan, saat hamil, hingga masa menyusui," tutur Lydia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.