Jangan Takut ke Dokter Jika Temukan Benjolan di Payudara
Nani mengungkapkan jika kanker saat ini tidak perlu ditakuti karena semua fasilitas sudah disiapkan pemerintah
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyintas sekaligus pengurus Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Nani Firmansyah imbau masyarakat untuk tidak takut saat temukan benjolan di sekitar payudara.
"Jadi sebenarnya menemukan benjolan atau apa, tidak perlu takut untuk mendatangi dokter," ungkapnya dalam kegiatan “Peduli Sadari Breast Cancer Fun Walk & Talk Show” di Thamrin 10 Food & Creative Park, Minggu (22/10/2023).
Nani mengungkapkan jika kanker saat ini tidak perlu ditakuti karena semua fasilitas sudah disiapkan pemerintah.
Biaya kesehatan pun sudah dibantu dengan BPJS Kesehatan.
"BPJS sudah meng-cover semua, dokter sudah lebih bagus (dan) siap," kata Nani lagi.
Baca juga: Temukan Kanker Payudara di Stadium Awal, Bisa Tingkatkan Angka Kesembuhan
Lebih lanjut, ia pun menganjurkan pada perempuan untuk lakukan periksa payudara sendiri (sedari) setiap bulannya.
"Kemudian kalau menemukan sesuatu segera pergi ke rumah sakit terdekat," lanjut Nani.
Selain itu ia pun menganjurkan pada pasien kanker untuk konsisten menjalani pengobatan kanker payudara.
"Kalau di kami, selama belum ada uji klinis-nya, obat-obatan itu sebaiknya tidak usah. Kalau hanya untuk biar kita lebih kuat badan, fit boleh," katanya.
Sejauh ini, kata Nanti belum ada pengobatan kanker payudara di luar ketentuan medis.
"Tetapi betul-betul untuk kanker kayaknya belum ada deh ya. Kalau tidak, dokter kan akan menyarankan saya tidak usah minum tabet obat-obatan dari dokter. Minum saja disebutkan tadi," tambah Nani.
Selama belum uji klinis lebih baik, maka obat dari dokter lebih dianjurkan.
Khawatirnya, terlalu fokus dengan obat di luar medis malah jadi terlambat mencegah penyebaran kanker pada organ lain.
"Karena banyak yang lalai, berobat ke sana ternyata hanya membuang waktu. Mereka butuh tiga bulan bekerja dan dengan penyebaran kanker sendiri," tutupnya.