Pneumonia Masih Jadi Penyebab Pertama Kematian Pada Bayi dan Balita, Cegah dengan Vaksinasi
Di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5 persen kematian pada bayi dan 5 persen kematian pada anak usia di bawah lima tahun.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - United Nations Children's Fund (UNICEF) nyatakan setiap 43 detik, satu anak di seluruh dunia meninggal akibat pneumonia.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan menyatakan jika Pneumonia adalah penyebab nomor satu kematian pada bayi dan anak usia di bawah lima tahun.
Baca juga: Anak yang Alami Pneumonia Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting
Di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5 persen kematian pada bayi.
Dan 5 persen kematian pada anak usia di bawah lima tahun.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Sains Psikologi Perkembangan Prof. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi ungkap beberapa pencegahan.
Baca juga: Tingkat Polusi Tinggi, Industri Asuransi Gelar Vaksinasi Pneumonia Buat Nasabah dan Tenaga Pemasaran
Seperti memberikan ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup protein hewani dan nabati dan hindari sumber munculnya gangguan pernapasan.
Seperti orang yang orang yang sedang batuk pilek, polusi asap rokok, kompor, kendaraan, pembakaran sampah, dan debu jalanan.
Namun, menurut dr Soedjatmiko, melakukan vaksinasi pneumonia juga tidak kalah penting
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis Izin Edar untuk Vaksin PCV 15 yang dapat melindungi anak-anak dari 15 tipe bakteri pneumokokus.
Bakteri pneumokokus salah satu penyebab terbanyak terjadinya pneumonia.
Sejak tahun 2022 vaksinasi PCV13 untuk mencegah pneumonia masuk ke dalam Program Imunisasi Nasional.
Artinya setiap bayi umur 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan bisa mendapat vaksin untuk mencegah pneumonia gratis.
Baca juga: Pneumonia Jadi Penyakit Paling Banyak Diderita Jemaah Haji
PCV15 telah teruji secara klinis aman, dan bermanfaat untuk melindungi 15 serotipe pneumokokus yang berbahaya.
Sehingga telah mendapat izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu, bagi yang ingin mendapatkan perlindungan yang lebih luas, tidak perlu ragu, segera meminta vaksinasi PCV15 kepada dokter atau dokter spesialis anak di layanan kesehatan swasta,” tegas dr. Soedjatmiko.
Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya.
Seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou ajak masyarakat Indonesia untuk cegah pneumonia dengan vaksin.
"Hari Pneumonia Sedunia kali ini, kami mengajak masyarakat Indonesia khususnya para orang tua untuk#CegahPneumoniaAnak, salah satunya melalui vaksinasi," imbaunya.
MSD Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dunia dan terutama di Indonesia.
"Kami percaya bahwa dengan meningkatnya kesadaran dan literasi masyarakat mengenai pneumonia. Agar mencegah penambahan kasus pneumonia anak di Indonesia. Dapat mewujudkan Indonesia sehat," tutupnya.