TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus berupaya memberikan akses layanan kesehatan secara gratis kepada rakyatnya melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini bertujuan untuk meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung masyarakat.

Kebermanfaatan Program JKN telah benar-benar dirasakan oleh Queen Pamela, salah satu warga Dusun Kawungon, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Gadis berusia 23 tahun itu merupakan anak pertama dari orang tua yang berprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Ia membagikan pengalamannya saat menggunakan Kartu JKN untuk berobat. Beberapa bulan lalu, Queen mengalami maag yang membuatnya kesulitan bergerak dan muntah-muntah. Karena kondisi tersebut, ia langsung memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Klinik Pratama Panca Arga. Queen pun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono.

“Alhamdulillah, karena menggunakan BPJS Kesehatan, semua proses pengobatan mulai dari rujukan di tingkat pertama, rawat inap, hingga pengambilan obat benar-benar gratis,” kata Queen, Jumat (17/11).

Baca juga: Ketahui iCare JKN, Permudah Pasien Akses Layanan Kesehatan 

Selama mengakses pelayanan kesehatan di FKTP maupun di rumah sakit, Queen tidak mengalami kendala sedikit pun. Semua proses pelayanan kesehatan dan administrasi berjalan lancar. Bahkan, ia merasakan pelayanan yang baik dan memuaskan.

“Pelayanannya bagus, kebetulan semua anggota keluarga saya juga peserta JKN. Semua puas dan tidak ada keluhan sampai sekarang,” tambahnya.

Selain terkena penyakit maag, ia juga menggunakan kartu JKN untuk periksa mata akibat minus. Queen mengikuti prosedur yang ditetapkan dari BPJS Kesehatan untuk proses klaim kacamata. Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan ke FKTP terlebih dulu. Setelah itu, ia mendapat rujukan ke rumah sakit mitra BPJS Kesehatan.

Menurutnya, masyarakat diuntungkan ketika terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan. Peserta JKN bisa menghemat pengeluaran ketika sakit. Tidak ada yang tahu kapan sakit akan datang dan menyerang, untuk itu menjaga kesehatan menjadi hal yang juga tidak kalah penting.

Baca juga: Delegasi dari Luar Negeri Kunjungi BPJS Kesehatan, Pelajari Program JKN

Queen menambahkan, bahwa setelah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan, iuran BPJS Kesehatan tidak lagi ditanggung oleh orang tuanya. Queen membayar iuran dengan uang sendiri dari hasil kerja.

“Kalau sekarang sudah kerja sendiri, jadi bayar iuran pakai uang sendiri. Kalau dulu sebelum kerja, iurannya masih dibayarin orang tua," ucapnya tersenyum.

Queen mengaku, tanpa BPJS Kesehatan, ia akan kesulitan dalam membayar pengobatan di rumah sakit, karena biayanya yang tidak sedikit. Ditambah lagi, ia tidak hanya sekali memiliki pengalaman dirawat di rumah sakit.

Dari pengalaman pribadinya ini, Queen semakin menyadari betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi sehat, apalagi sakit. Menurutnya, terdaftar sebagai peserta program JKN juga menjadi bentuk persiapan penting yang harus dilakukan masyarakat.

Baca juga: Semakin Terbantu, Peserta JKN Ini Antusias dengan Kehadiran BPJS Keliling di Kabupaten Sleman

"Kalau sudah punya JKN, hati terasa lebih tenang," imbuhnya.

Ia berharap, masyarakat lain dapat menyadari hal tersebut dan tidak menunggu waktu sakit untuk mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan. Memiliki jaminan kesehatan sangat penting karena bisa mengurangi pengeluaran saat anggota keluarga sakit, terutama bagi kalangan menengah ke bawah.

Terlebih, masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman menggunakan pengobatan alternatif yang terkadang bisa membahayakan dan belum terjamin keahliannya.

Queen juga menyampaikan harapannya kepada BPJS Kesehatan melalui Program JKN agar semakin berinovasi dan terus memberikan layanan terbaik, serta mempermudah segala pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.(*)