Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kanker Banyak Menyerang Usia Muda, Melonjak 79 Persen di Tiga Dekade Terakhir

Pasien kanker masih dapat sembuh, apalagi jika penyakit kankernya ditemukan saat stadium masih dini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kanker Banyak Menyerang Usia Muda, Melonjak 79 Persen di Tiga Dekade Terakhir
Tribunnews/Aisyah
Acara World Cancer Day 2024 Art Exhibition "Close The Care Gap" di Indonesia Design District Kosambi, Tangerang, Kamis (1/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa lalu, penyakit kanker menyerang orang-orang berusia lanjut. Namun, data terbaru menunjukkan hal sebaliknya. Kasus kanker pada usia muda terus meningkat.

"Hal yang mengkhawatirkan adalah pergeseran usia penderita kanker yang sebelumnya didominasi oleh pasien di atas usia 55 tahun, menjadi di bawah 50 tahun," ungkap Koordinator Bidang Humas Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pratiwi Astar di acara World Cancer Day 2024 Art Exhibition "Close The Care Gap" di Indonesia Design District Kosambi, Tangerang, Kamis (1/2/2024).

Temuan terbaru yang dipublikasikan jurnal akses terbuka British Medical Journal (BMJ) Oncology yang dirilis pada September 2023 menyatakan, kasus kanker baru pada usia di bawah 50 tahun mencapai 1,82 juta orang di dunia.

"Meningkat 79 persen selama tiga dekade terakhir," sebutnya.

Saat ini, kanker masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskular.

Indonesia mencatat 396.914 kasus kanker dengan total kasus kematian karena kanker sebesar 234.511 orang pada 2020.

Berita Rekomendasi

Jenis kanker yang paling tinggi terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yang menyumbang 16,6 persen dari total 396.914 kasus.

Kemudian diikuti oleh kanker serviks, kanker paru, kanker usus dan kanker hati.

Pratiwi mengingatkan, jika diagnosis, ketika seseorang terkena kanker sebenarnya bukanlah akhir dari segalanya.

Pasien kanker masih dapat sembuh, apalagi jika penyakit kankernya ditemukan saat stadium masih dini. Karena itu, ia menghimbau sangat penting melakukan deteksi dini kanker melalui skrining.

Baca juga: Diet Tinggi Lemak Berisiko Sebabkan Kanker Pankreas, Begini Penjelasannya 

Selain itu, baik pasien, keluarga dan masyarakat luas juga penting untuk membekali diri dengan pengetahuan.

Di antaranya mengenai ciri, ragam tes penunjang, hingga perawatan inovatif seputar kanker - termasuk perawatan paliatif.

Baca juga: 8 Khasiat Bawang Merah untuk Kesehatan, Bisa Obati Flu hingga Cegah Kanker

“Dukungan sosial melalui komunitas seperti Yayasan Kanker Indonesia membantu pasien dan penyintas kanker agar kualitas hidup dapat tetap terjaga," imbaunya.

"Mereka tidak sendirian, dan dapat tetap aktif dalam berbagai kegiatan kreatif seperti pameran karya seni pejuang dan penyintas kanker ini. Sehingga memberi harapan dan meningkatkan rasa percaya diri,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas