Menkes Datangkan 22 Dokter dari Arab Saudi, Bagikan Ilmu Bedah Jantung Terbuka di RSUP Adam Malik
Kehadiran dokter asing di Indonesia akan memacu peningkatan kualitas dan akan mempercepat alih ilmu pengetahuan untuk para dokter muda Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tim medis berjumlah 22 orang dari Arab Saudi tiba ke Indonesia. Kehadiran tim dokter asing ini untuk memberikan pelatihan kepada dokter-dokter muda yang menangani bedah jantung terbuka, katerisasi, dan bedah jantung anak di RSUP Adam Malik.
“Ini contoh nyata keberadaan dokter asing dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter-dokter spesialis bedah jantung kita terutama yang muda-muda karena mereka juga turut terlibat dan melihat langsung tindakan yang dilakukan oleh beberapa dokter bedah jantung terbaik di Arab Saudi,” kata Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin dikutip Selasa (28/5/2023).
Ia menyebut, kehadiran dokter asing di Indonesia akan memacu peningkatan kualitas dan akan mempercepat alih ilmu pengetahuan untuk para dokter muda Indonesia.
Mereka akan berlatih dan bekerja bersama dokter-dokter ternama dari mancanegara, mempelajari disiplin kerja mereka, budaya kerja mereka, dan interaksi terhadap pasien.
Ia mengklaim, ada transfer pengetahuan dari tim dokter Arab Saudi meliputi tindakan operasi AV Replace dan Bentall Procedure yang belum pernah dilakukan di Sumatera Utara.
Operasi tersebut merupakan dua jenis operasi jantung terbuka yang kompleks dan digunakan untuk menangani berbagai kondisi katup jantung yang rusak.
Kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama sektor kesehatan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Baca juga: Guru Besar FKUI Minta Pemerintah Kaji Wacana Datangkan Dokter Asing
Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskular RSUP Adam Malik dr Faisal Habib SpJP(K) menjelaskan, dokter spesialis bedah jantung dari Arab Saudi turut memberikan pengetahuan (transfer of knowledge) kepada para dokter di Adam Malik untuk menangani kasus-kasus bedah jantung dan kateterisasi tingkat lanjut (advance).
“Salah satu keahlian mereka yang advance adalah bagaimana melakukan bedah jantung dengan tidak lagi buka seluruh dada, tetapi hanya sebagian kecil bukaan. Inilah keahlian mereka yang kita pelajari,” kata dr Faisal.
Tim medis dari Arab Saudi terdiri dari 11 dokter dan 11 tim penunjang seperti perawat spesialis, perfusionist, dan terapis pernafasan (respiratory therapist).
Baca juga: Praktisi Kesehatan: Kehadiran Dokter Asing di Indonesia Bisa Menjadi Peluang Pertukaran Teknologi
Mereka berasal dari King Faisal Cardiac Center (KFCC), King Abdul-Aziz Medical City (KAAMC), dan King Abdullah International Medical Research Center (KAIMRC).
Program kerja sama dengan mendatangkan tenaga medis asing ini merupakan bagian dari pilar kedua Transformasi Sistem Kesehatan Rujukan, yakni seluruh rumah sakit pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat melakukan bedah jantung terbuka dan bedah jantung anak tanpa harus selalu dirujuk ke Jakarta.
Penyakit jantung merupakan penyumbang kematian kedua terbesar, yaitu 250.000 orang per tahun dan 6.000 anak per tahun di Indonesia.
Ia menekankan keberadaan dokter asing jangan dijadikan provokasi yang memicu kekhawatiran tenaga medis bahwa pendapatan mereka akan turun atau peluang kerja mereka akan hilang, saat Indonesia justru kekurangan banyak dokter spesialis.
“Mari kita kurangi banyak bicara yang negatif dan kita tambah banyak bekerja yang positif, demi kesehatan masyarakat Indonesia,” harap Menkes.
Foto: Kemenkes RI
Keterangan:
Tim medis berjumlah 22 orang dari Arab Saudi datang ke Indonesia.