Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Enggan Disangkutpautkan dengan Pencopotan Dekan FK Unair

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan dirinya enggan disangkutpautkan dengan pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Menkes Enggan Disangkutpautkan dengan Pencopotan Dekan FK Unair
Tribunnews/Taufik Ismail
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (9/10/2023). Menkes RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, dirinya enggan disangkutpautkan dengan pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair Surabaya). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, dirinya enggan disangkutpautkan dengan pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair Surabaya).

Ia mengatakan, Univeritas Airlangga tidak berada di bawah wewenang Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Mantan Dirut Bank Mandiri ini mengklaim, tidak ada komunikasi yang dilakukan antara dia dengan pihak kampus Unair dalam masalah ini.

"Unair tidak di bawah Kemenkes. Tidak ada wewenang saya di sini. Saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini. 
Heran saya kok dikaitkan dengan Kemenkes," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Sebelumnya, Dekan FK Unair Budi Santoso diberhentikan dari jabatannya.

Ia diketahui, tegas menolak wacana dokter asing didatangkan ke Indonesia.

"Benar saya diperhentikan (dekan FK Unair) per hari ini," ujar Budi kepada wartawan.

BERITA TERKAIT

Budi menduga, penyebab pencopotan jabatan itu masih terkait dengan pernyataan wacana dokter asing.

"Iya proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (pernyataan dokter asing)," kata dia.

Baca juga: Guru Besar FKUI Minta Pemerintah Kaji Wacana Datangkan Dokter Asing

Adapun proses pemanggilan dirinya oleh rektor atau pimpinan universitas terjadi pada Senin lalu dan keputusan diberhentikan didapatinya pada Rabu kemarin (3/7/2024).

Ia mengaku, menerima keputusan tersebut.

"Karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani. Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas