Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Selain Perubahaan Gaya Hidup, Konsumsi Olahan Estrak Tanaman Herbal Jadi Solusi Atasi Diabetes 

Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Selain Perubahaan Gaya Hidup, Konsumsi Olahan Estrak Tanaman Herbal Jadi Solusi Atasi Diabetes 
Shutterstock
Ilustrasi obat herbal. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan kasus diabetes di Indonesia telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, dengan lebih dari 19 juta orang dewasa yang hidup dengan diabetes pada tahun 2021.

Dokter dan peneliti dr Muthoharrah, M.Si (herbal) mengatakan, angka diabetes ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat termasuk peningkatan konsumsi makanan manis dan produk instan yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

“Gaya hidup masyarakat semakin dipengaruhi oleh kemudahan akses terhadap makanan dan minuman tinggi gula serta produk instan yang praktis," kata Muthoharrah dalam keterangannya, Senin (9/9/2024).

Pola makan ini, kata dia cenderung berfokus pada kenyamanan dan kecepatan, sering kali kurang memperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi makanan manis dan instan yang berlebihan, seperti minuman kemasan, makanan cepat saji, hingga camilan tinggi kalori, sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang.

BERITA REKOMENDASI

Sayangnya, pola makan ini tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai, yang sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan energi dan metabolisme tubuh.

"Akibatnya, semakin banyak orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kronis, terutama diabetes tipe 2, yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah sebagai dampak dari pola makan yang tidak sehat," kata Muthoharrah.

Muthoharrah menambahkan, masalah utama yang muncul dari gaya hidup ini adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara asupan kalori dari makanan dan kebutuhan tubuh untuk bergerak.

Baca juga: Satu-satunya di Indonesia, Susu Kambing Etawa Gamamilk Miliki Kandungan Herbal untuk Persendian

Ketika seseorang mengonsumsi kalori dalam jumlah besar tetapi tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk membakar kalori tersebut, tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah dengan baik.

Penumpukan gula dalam darah dalam jangka panjang akan merusak sistem metabolisme, menyebabkan resistensi insulin, dan akhirnya memicu diabetes tipe 2.

"Tren ini menjadi semakin umum, terutama di kota-kota besar, di mana kesibukan dan gaya hidup serba cepat membuat makanan cepat saji dan minuman manis menjadi pilihan utama yang sulit dihindari oleh masyarakat," katanya.

Sebagai upaya pencegahan, dr. Muthoharrah menekankan pentingnya menjalani gaya hidup sehat.

Salah satu untuk mengatasi masalah ini, maka penggabungkan bahan-bahan tanaman herbal berkualitas madu hutan, ekstrak mengkudu, ekstrak mahkota dewa, ekstrak kayu manis, dan ekstrak bratawali yang diolah menjadi bio insuleaf sebagai alternatif mengatasi masalah ini. 

Ekstrak Mengkudu dapat mengobati penyakit diabetes karena memiliki kandungan antioksidan yang mampu mengikat radikat bebas, ekstrak Bratawali dapat membaiki kinerja hormon insulin dan mencegah terjadi resistensi insulin sehingga kadar gula darah tetap stabil.

“Diabetes sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan langkah-langkah sederhana namun efektif, seperti mengurangi konsumsi gula harian, memilih makanan yang lebih alami dan kaya serat, serta memastikan tubuh tetap aktif dengan olahraga rutin," katanya.

Bahkan dengan perubahan kecil sekalipun, kata dia bisa menjaga kesehatan metabolisme dan mencegah risiko diabetes.

Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif. Dengan pola hidup yang lebih sehat, risiko penyakit kronis seperti diabetes dapat diminimalisir," kata Muthoharrah.(Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas