Lansia Mudah Tersinggung Bisa Jadi Tanda Kesepian: Hati-Hati, Bisa Berujung Depresi
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa dr Arundhati Nugrahaning Aji, Sp.KJ. Subsp Ger(K), mudah tersinggung merupakan tanda lansia mengalami kesepian
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang lanjut usia (lansia) yang kita temui mungkin ada yang mudah marah atau tersinggung. Mudah tersinggung ini kadang dianggap maklum atau hal yang biasa bagi generasi muda.
Namun, jangan dianggap sepele. Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa dr Arundhati Nugrahaning Aji, Sp.KJ. Subsp Ger(K), lansia mudah tersinggung bisa jadi tanda sedang mengaalami kesepian.
Bahayanya lagi, jika rasa kesepian pada lansia terus dibiarkan, dapat berujung pada gangguan mental seperti depresi.
"Lansia mudah tersinggung, sensitif, adalah tanda-tanda kesepian. Bisa juga sudah tanda sampai depresi," ungkapnya pada Kemencast#99 'Bahaya Orang Tua Kesepian' di kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (9/10/2024).
Selain depresi, rasa kesepian yang tinggi pada lansia bisa berujung pada gangguan kecemasan hingga gangguan tidur.
"Memang menjadi fakor risiko, terjadinya depresi. Makanya kesepian itu jangan dianggap remeh," tegasnya.
Di sisi lain, lansia yang merasa kesepian juga bisa menyebabkan gangguan kognitif. Gangguan kognitif yang muncul bisa ringan hingga berat, salah satunya demensia.
Lalu kapan sebaiknya membawa lansia ke pihak profesional?
Menurut dr Arundhati, orang-orang di sekitar harus tahu betul tanda spesifik lansia sedang alami kesepian seperti munculnya gangguan perasaan pada lansia. Mudah marah atau gampang tersinggung.
Baca juga: Semakin Bertambah Usia, Lansia Bersikap seperti Anak Kecil? Ini Kata Dokter Jiwa
Bisa juga muncul gangguan tidur pada lansia. Apa lagi jika di rumah lansia lebih banyak melamun atau diam. "Atau lansia kelihatan cemas atau menarik diri,"imbuhnya.
Jika tanda ini muncul, maka tidak ada salahnya mengajak orang tua kita untuk berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.