Cegah 71 Ribu Perempuan Indonesia Child Free, Kepala BKKBN Dorong Perusahaan Buka Day Care di Kantor
Menyediakan daycare atau penitipan anak yang berkualitas di kantor atau lembaga bisa menjadi salah satu solusi cegah child free.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: willy Widianto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu Panca Rini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Dukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyoroti fenomena perempuan di Indonesia yang memilih childfree atau tidak ingin memiliki anak. Kata dia, menyediakan daycare atau penitipan anak yang berkualitas di kantor atau lembaga bisa menjadi salah satu solusi agar perempuan tidak memilih childfree.
Baca juga: Alat Makan Keramik Wajib Bersertifikat Halal Mulai 2026, Apa Alasannya?
"71 ribu perempuan Indonesia hari ini menginginkan childfree, menikah tetapi tidak mau punya anak. Karena itu daycare salah satu jawaban. Ayo kementerian terkait kasih ruang untuk anak-anak, kasih yang baik, berikan yang terbaik," ujar dia di kantor BKKBN, Jakarta, Rabu (10/12/2024).
Ia mengemukakan bahwa ada tiga alasan perempuan di Indonesia memilih childfree. Pertama, pasangan suami-istri yang bekerja memiliki kekhawatiran tidak bisa menjaga dan merawat anak dengan baik.
Kedua, alasan mengejar karir dan cita-cita. Serta ketiga, budaya. "Ada tiga alasan kenapa perempuan memilih childfree. Nanti siapa yang ngurus, suami kerja istri kerja, (takut) diurus pembantu. Ada yang mengejar cita-cita dan karir serta faktor budaya," jelas mantan Bupati Batang, Jawa Tengah ini.
Baca juga: Kebiasaan Nyirih Pada Ibu Hamil Membahayakan Janin, Kepala BKKBN: Ada Zat Besi dan Kapur Masuk
Di kesempatan yang sama, sebagai upaya pemberian layanan pengasuhan anak usia dini yang berkualitas, Kemendukbangga memperkenalkan program pengasuhan di tempat penitipan anak/daycare Taman Asuh Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan (GATE).
Pilot project daycare ini akan ada di lima kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca juga: Menteri Wihaji: Fenomena Child Free Perlu Dihormati, Tapi Kultur Indonesia Tetap Kuat
Nantinya selain kementerian atau lembaga, swasta maupun perusahaan juga wajib memiliki daycare berkualitas. "Pilot project-nya baru di lima kementerian bertanggung jawab bersama-sama. Ke depan setiap tempat kerja, minta tolong disiapkan tempat penitipan anaknya. Ini butuh pengawalan dan keseriusan saja," ujar dia.