Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Cedera Saat Olahraga? Ini Penanganan Pertama yang Disarankan Dokter

Banyak orang masih bingung bagaimana cara penanganan pertama yang tepat agar cedera tidak semakin parah. 

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cedera Saat Olahraga? Ini Penanganan Pertama yang Disarankan Dokter
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Peserta mengikuti olahraga pound fit di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/5/2024). Dalam rangka mewujudkan hidup #SehatPangkalBisa yang sejalan dengan komitmen untuk menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi keluarga Indonesia, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) kembali menghadirkan ajang olahraga bersama yaitu PRUActive Community dengan tajuk 10 Weeks Fit and Well Challenge. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cedera keseleo saat berolahraga merupakan hal yang umum terjadi. 

Namun, banyak orang masih bingung bagaimana cara penanganan pertama yang tepat agar cedera tidak semakin parah. 

Menurut Dr. Isa An Nagib, SpOT (K)., FICS, Orthopedics (Bone) Sports Injury Subspecialist dari RS Siloam Mampang, ada metode standar yang bisa dilakukan segera setelah mengalami keseleo.

"Prinsipnya, kita ada istilah penanganan pertama yang disebut PRICE," kata Dr. Isa ditemui di RS Siloam Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan

PRICE adalah singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation, yaitu Rest (Istirahatkan), menghentikan aktivitas dan mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera.

Ice (Kompres Dingin), mengompres area yang keseleo dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.

Berita Rekomendasi

Compression (Dibebat), membebat area yang cedera dengan perban elastis untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut.

Elevation (Ditinggikan), mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung agar aliran darah tetap lancar dan mengurangi pembengkakan.

Jika setelah melakukan metode ini tidak ada perbaikan yang signifikan, Dr. Isa menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis yang menangani cedera olahraga. 

"Pastinya akan dilakukan screening lebih lanjut, seperti rontgen atau MRI, untuk mengetahui apakah ada cedera pada ligamen atau bagian lain," jelasnya.

Selain itu, Dr. Isa menegaskan bahwa penanganan cedera akan disesuaikan dengan kondisinya. 

"Jika cukup dengan terapi konservatif, maka tidak perlu operasi. Tapi jika memang diperlukan tindakan lebih lanjut, baru akan dilakukan prosedur medis yang sesuai," katanya.

Untuk cedera yang diperlukan medis misalnya di Siloam Sports Medicine & Performance Center di RS Siloam Mampang menyediakan berbagai teknologi medis untuk menunjang diagnosis dan pemulihan pasien. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas