Selain Lindungi TKI, Program Desmigratif Juga Berikan Manfaat Kepada Anaknya
Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) diharapkan mampu menanggulangi dinamika sosial bagi keluarga PMI.
Editor: Content Writer
Perkembangan teknologi dan informasi yang dinamis dan accessible kerap mendapat perhatian terkait dampaknya bagi anak-anak. Tak terkecuali anak-anak yang orang tuanya bekerja di luar negeri (Pekerja Migran Indonesia/PMI).
Untuk itu, program Desa Migran Produktif (Desmigratif) diharapkan mampu menanggulangi dinamika sosial tersebut bagi keluarga PMI. Melalui salah satu kegiatan utama Desmigratif, yakni community parenting, anak-anak PMI diharapkan mendapatkan edukasi yang baik seputar manfaat dan dampak positif IT.
"Jangan sampai informasi yang dicari anak-anaknya nanti bapak ibu nggak ngerti," kata Ma'rifah Hanif Dhakiri saat meresmikan Rumah Edukasi Desmigratif di Desa Suradadi, Kecamatan Kertaharja, Kabupaten Tegal pada hari Selasa (13/2/2018).
Ia memaparkan, community parenting pada hakekatnya adalah upaya melibatkan masyarakat desa untuk bersama-sama mendidik dan mengasuh anak-anak PMI yang ditinggal bekerja ke luar negei. Harapannya, mereka tetap medapatkan tempat bermain dan belajar di saat orang tuanya bekerja.
"Jadi itu untuk community parenting yang didampingi mas-mas dan mbak-mbak mohon dimanfaatkan bagai anak-anak bisa menjadi punya cita-cita yang tinggi," katanya melanjutkan penjelasan.
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Iffa Hanif ini menjelaskan bahwa Desmigratif juga memiliki program koperasi produktif. Ia berharap, program ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik, termasuk pengembangan kewirausahaan melalui pelatihan yang disediakan oleh Program Desmigratif.
"Saya minta kepada pak kades, pak camat, pak kepala dinas perindustrian dan ketenagakerjaan dan seluruh jajaran, mohon tolong koperasi itu dimanfaatkan sebaik mungkin," ujarnya.
Kegiatan utama lainnya ada layanan migrasi. Dengan adanya layanan migarasi ini, proses bekerja di luar negeri dapat terpantau langsung oleh pemerintah desa. Sehingga, kini pemerintah desa juga dapat memastikan kondisi warganya yang bekerja di luar negeri.
"Jadi kades itu harus tahu, warganya yang ke luar negeri berapa orang, yang tinggal istrinya berapa orang. Karena kalau ada apa-apa pemerintah bisa segera cepat menanganinya," paparnya. (*)