Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

#AyoKeToba Viral Lewat Celebes TV

Kamis (6/12), mesin pemasaran Danau Toba kembali dipanaskan. Semua langsung bergerak cepat menyentuh Celebes TV, televisi lokal Makassar.

Editor: Content Writer
zoom-in #AyoKeToba Viral Lewat Celebes TV
Kemenpar
Selama kurang lebih 30 menit, semua potensi danau kedua terbesar setelah Victoria Lake di Afrika itu menebarkan pesonanya lewat talkshow di Celebes TV. 

Kamis (6/12), mesin pemasaran Danau Toba kembali dipanaskan. Semua langsung bergerak cepat menyentuh Celebes TV, televisi lokal Makassar.

Selama kurang lebih 30 menit, semua potensi danau kedua terbesar setelah Victoria Lake di Afrika itu menebarkan pesonanya lewat talkshow di Celebes TV.

Tim penggodanya juga paten abis. Dari Kemenpar, ada Kasubid Pemasaran I Regional I Alfin Merancia. Kalangan bisnisnya, diwakili Ketua ASITA Sumatera Utara Solahuddin Nasution.

Akademinya diisi Direktur Poltekpar Makassar Muhammad Arifin. Sementara tuan rumah, diwakili Sekretaris Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Nuryadin.

Menpar Arief Yahya kerap menyebutnya sebagai pemasaran Zaman Now! Ada unsur akademisi, bisnis, government, hingga media yang dilibatkan. Dan semuanya kompak jualan paket wisata Danau Toba.

“Ini sangat bagus. Pentahelix kompak menjual Danau Toba. Melalui sinergi Indonesia Incorporated maka kita akan mampu menciptakan 3S-3B, yaitu: Size getting Bigger, Scope getting Broader, dan Skill getting Better. Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan Bigger-Broader-Better together,” ucap Menpar Arief Yahya, Jumat (7/12).

Actionnya dijalankan cepat. Tak ada kamus lelet. Seluruh unsur didorong untuk bergerak cepat, agresif, menciptakan quick wins, dengan cara-cara cerdas.

Hasilnya? Talkshow di Celebes TV Makassar pun benar-benar mengarah ke hard selling. To the point! Goal-nya jelas. Menjual Danau Toba ke pasar Makassar.

Berita Rekomendasi

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, kenapa Danau Toba? Kenapa juga bukan destinasi prioritas lain seperti Kepulauan Seribu di Jakarta, Wakatobi di Sulawesi Tenggara atau Morotai di Maluku Utara?

Soal ini, Kasubid Pemasaran I Regional I Alfin Merancia, punya jawabannya.

“Alasannya ada tiga. Yang pertama, Toba masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Nomor duanya, Toba masuk ke dalam area ‘10 Bali baru’. Dan poin berikutnya, Toba masuk ke dalam destinasi super prioritas,” katanya.

Dari empat destinasi super prioritas, Danau Toba berada di posisi teratas. Di posisi kedua ada Candi Borobudur di Jawa Tengah, diikuti Mandalika di Lombok dan Labuan Baju di NTT yang menjadi destinasi prioritas keempat.

Lantaran berada di posisi teratas, pemerintah pun ngebut membangun akses ke Toba. Tol Medan-Kuala Namu (KNO)-Tebing Tinggi dibangun.

Hasilnya? Waktu tempuh 5 jam, dipangkas menjadi 3 jam lebih sedikit.

Bandara di Silangit pun dibuat makin kece. Landasan pacu yang semula berukuran 2.650 meter dibuat menjadi 3.000 meter.

Ada ruang kesehatan. Karantina. Selain itu, Bandara di Silangit juga dipersiapkan menjadi Smart Airport yang dilengkapi dengan Vending Machine Taxi, Digital Information Bus, Live Smart Baggage, Digital Toilet Survey, dan lainnya.

Amenitasnya? Sudah sangat lengkap. Dari mulai homestay, hotel melati sampai bintang 4 ada di sana. Sejumlah spot menarik di Danau Toba juga akan dibalut dengan nomadic tourism. Nantinya, akan ada karavan, glamping (glamorous camping), dan homepod di sana.

“Indonesia bukan hanya Bali saja kok. Masih ada Danau Toba yang menyimpan sejuta pesona. Yang belum punya planning liburan akhir tahun nanti, ayo ke Toba. Silakan eksplore nature, culture dan kulinernya yang oke punya,” ajak Alfin.

Sekretaris Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Nuryadin terlihat antusias. Terlihat happy. Maklum, warga Makassar suka sekali dengan sesuatu yang indah. Apalagi, destinasinya punya kemiripan budaya dengan Tana Toraja yang ada di Sulsel.

“Toraja di Sulsel dan Batak di sekitaran Toba itu punya banyak kemiripan. Pakaian Adatnya mirip. Rumah adat dan tariannya juga mirip. Sampai warna merah dan hitam yang dominan ada di desain rumah adat pun mirip. Peluang pasarnya sangat besar bila Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara mau bersanding. Saya akan ajak industri Sulawesi Selatan untuk bertemu dengan industri Sumatera Utara di Misi Penjualan Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba. Semua akan saya ajak bersinergi di Atrium Trans Studio Mall, 7-9 Desember 2018,” ucapnya.

ASITA Sumatera Utara juga ikut antusias. Ikut support. “

Industri Sumatera Utara pasti siap bersinergi. Toba itu sudah world class. Tidak hanya nature. Culture, peninggalan sejarahnya juga kaya. Aktivitasnya banyak. Bisa sepedaan keliling samosir, water sport, tari daerah, rumah adat, semua ada di sana. Yang penasaran silakan ke Trans Studio Mall Makassar. Saya sudah menyiapkan 16 travel agent dan 14 anggota PHRI Sumut yang siap menjual paket-paket liburan ke Danau Toba dengan harga khusus,” ucapnya.

Direktur Poltekpar Makassar Muhammad Arifin langsung mengangkat emoji tiga jempol. Baginya, kolaborasi ini sangat menarik. Dia pun mengaku siap mengerahkan GenPI Poltekpar untuk mendukung viralnya acara ini.

“Kebetulan kami juga punya GenPI Poltekpar. Mereka adalah komunitas netizen yang suka Pariwisata. Suka memviralkan setiap kegiatan lewat instagram, twitter atau facebook dan media sosial lainnya dengan konten- konten pariwisata yang seru habis. Kalau dikerahkan mendukung acara ini, pasti akan sangat konek karena mereka bisa sekalian belajar cara mengelola event, memasak, sampai memasarkan paket wisata," ucap Muhammad Arifin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas