Terminal Pulo Gebang Mudah Diakses dan Jadi Contoh Penerapan E-Ticketing
Terminal Terpadu Pulo Gebang memiliki fasilitas perpustakaan, taman bermain anak, tempat isi daya ponsel dan ruang laktasi
Editor: Deodatus Pradipto
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
Warta Kota, Cakung - "Ayo Pak. Jogja, Jogja, Klaten, Temanggung."
Begitu teriak seorang penjual tiket bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/2/2019) siang.
Inilah suasana sehari-hari di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang termasuk terminal tipe A.
Terminal yang dibangun 2010 ini memiliki empat blok.
Blok A tempat beristirahat sopir atau awak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Lalu Blok B ruang tunggu penumpang, keberangkatan bus AKAP.
Kemudian Blok C area kedatangan penumpang bus AKAP dan bus dalam kota.
Blok D area bus TransJakarta.
Dari seluruh blok, yang paling dipenuhi penumpang adalah Blok B.
Di sana para penumpang cukup banyak berada di ruang tunggu.
Di ruang tunggu itu penumpang diberikan berbagai fasilitas.
Mulai perpustakaan, taman bermain anak, tempat isi daya ponsel, ruang laktasi, posko kesehatan, posko pusat informasi, toilet, lift dan lainnya.
Maria (25), warga Kalimalang, Bekasi, mengaku cukup terbantu oleh adanya terminal tersebut.
Bahkan terminal itu terbilang paling nyaman dari terminal lainnya.
“Sekarang jadi mudah dan nyaman karena adanya terminal ini. Busnya banyak. Mau yang kelas paling bawah sampai eksekutif juga ada,” katanya.
Apalagi berbagai fasilitas yang telah ada juga membuatnya lebih nyaman.
Dari segi kebersihan dan petugas keamanan yang berjaga, cukup baik.
“Petugasnya banyak, terminalnya juga bersih. Tapi kurang fasilitas coffee shop atau kios yang menjual makanan,” kata perempuan yang hendak menumpangi bus jurusan Yogyakarta ini.
Baca: Penumpang dan Sopir Sama-sama Nyaman, Inilah Potret Terminal Mandalika Kebanggaan Masyarakat NTB
Maria mengaku butuh usaha ekstra untuk membeli makanan. Dia harus turun ke lantai mezzanine.
“Harusnya seperti bandara saja. Ada coffee shop atau semacamnya. Jadi bisa nunggu sambil makan atau ngopi. Kalau harus turun lantai takut busnya datang,” kata pegawai finansial ini.
Untuk akses ke Terminal Pulo Gebang, menurut Maria sudah cukup baik.
Calon penumpang bisa mengakses Terminal Pulo Gebang menggunakan bus TransJakarta, angkutan kota dan Metromini.
“Kalau mau gampang tinggal pakai ojek online atau taksi. Saya lebih sering pakai itu,” jelasnya.
Sementara itu, Yusuf (21), penumpang lainnya, mengaku cukup bangga terhadap Terminal Terpadu Pulo Gebang.
Menurut Yusuf terminal ini cukup megah dan memiliki fasilitas yang nyaman.
“Ruang tunggunya nyaman dan luas. Ada tv. Kalau mau makan tinggal turun. Ada perpustakaan mini juga,” ujarnya.
Namun, ia menekankan pentingnya perbaikan fasilitas lainnya.
Antara lain penyejuk udara dan jam kedatangan bus.
“AC-nya kurang dingin. Busnya juga datangnya tidaksesuai waktu. Harusnya jam 15.00 tapi sampai jam 16.00 belum datang juga,” katanya.
Selain itu, ia berharap agar sistem tiket online ditingkatkan.
“Sekarang kan masih terbatas. Harusnya zaman sekarang tinggal klik langsung bisa beli tiketnya. Jadi lebih mudah,” jelasnya.
Baca: Terminal Mengwi Bali Terapkan Sistem Online, Penumpang Pesan Tiket dari Rumah Sekaligus Hindari Calo
Tingkatkan E-Ticketing
Satpel Sarana dan Prasarana Terminal Terpadu Pulo Gebang Wahyu Hidayat mengatakan pada tahun ini pihaknya akan meningkatkan penerapan sistem e-ticketing.
“Kami sudah rapat dengan Kemenhub mengenai penerapan sistem e-ticketing. Terminal Pulo Gebang akan menjadi terminal percontohan penerapan e-ticketing," ujar Wahyu.
Karena itu, Kementerian Perhubungan akan meninjau kondisi penerapan e-ticketing di terminal tersebut.
Saat ini jumlah penumpang per hari telah mencapai 2.000 hingga 3.000 penumpang.
Pada akhir pekan mencapai dua kali lipat jumlahnya, namun yang menggunakan pembelian tiket online hanya 10 persen.
“Sisanya 90 persen masih membeli tiket secara manual. Tapi ini juga terjadi di seluruh terminal di Indonesia,” jelasnya.
Selain itu untuk meningkatkan jumlah penumpang pihaknya akan menertibkan para oknum penjual tiket serta terminal bayangan.
Baca: Terminal Tirtonadi Nyaman dan Aman 24 Jam, Perempuan Penumpang Tunggu Bus Sampai Malam
Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Gakkum Terminal Terpadu Pulo Gebang Bambang Dwi Nugroho.
Menurut Bambang pihaknya terus menindak para oknum penjual tiket yang meresahkan.
“Sekarang sudah minim karena kami selalu tindak. Mereka tidak boleh memaksa karena membuat penumpang tidak nyaman,” katanya.
Bagi penjual tiket yang melanggar, lanjut Bambang, pihaknya akan melakukan penindakan berupa peringatan.
Jika penjual tiket kedapatan hingga tiga kali melanggar, mereka tidak akan diizinkan menjual tiket.
“Setiap melanggar, ID penjual tiket akan kami bolongi. Jika sampai tiga kali melanggar, kami minta PO tidak memperkerjakannya lagi. Kalau PO tidak menindak, maka PO kami cabut izinnya,” jelasnya.