Kemenpar Siap Tarik Wisman Malaysia Lewat Event Budaya Gawia Sowa
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap memanfaatkan potensi perbatasan untuk menarik wisatawan. Salah satunya dengan mendukung even budaya Gawia Sowa.
Editor: Content Writer
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap memanfaatkan potensi perbatasan untuk menarik wisatawan.
Termasuk budaya. Salah satunya dengan mendukung even budaya Gawia Sowa. Event ini akan digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, 3 Juni 2019.
Atraksi Gawia Sowa oleh masyarakat dayak perbatasan Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, merupakan aktivitas tahunan. Event ini melibatkan kaum Dayak Negara Serawak – Malaysia.
Ada sejumlah kegiatan dalam Gawia Sowa. Di antaranya, Ritual Adat Sigal Paad Sadih, Parade Tari Peserta Seni dari Sarawak Malaysia, Parade Tari Peserta Seni dari Indonesia, Tarian Sigal Bilama’k bersama tamu undangan, dan aneka hiburan.
Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, Bengkayang berbatasan langsung dengan Malaysia – Serawak.
Maka masyarakat di perbatasan khususnya Suku Dayak memiliki rumpun suku yang sama dengan masyarakat Negara Malaysia – Serawak.
"Dengan rumpun dan budaya yang sama ini, maka akan lebih mudah mendatangkan masyarakat Serawak masuk ke Bengkayang," ujar Rizki didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung, Minggu (26/5).
Ada beberapa rumpun Suku Dayak yang memiliki hubungan kekerabatan antar dua negara di perbatasan Indonesia – Sarawak ini. Antara lain Suku Dayak Bidayuh, Suku Dayak Bakati Lara, Suku Dayak Iban dan Suku Dayak Kanayant. Dari beberapa Suku Dayak tersebut, dan Suku Dayak Bidayuh.
"Mereka memiliki hubungan kekerabatan yang sangat kental. Hal ini secara historis dan diakui bersama bahwa situs nenek moyang (leluhur) Suku Dayak Bidayuh berasal dan berada di wilayah Indonesia," ungkap Rizki.
Ritual Gawia Sowa ini dilaksanakan untuk menyampaikan ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atau Jubata serta roh leluhur yang diyakini bersemayam di gunung, hutan dan lembah.
Selain ucapan syukur, makna Ritual Gawia Sowa juga memberi sesajian atau persembahan pada benda pusaka yang disimpan dirumah adat yang disebut “Sigal Paad Sadih”.
"Untuk menjaga tali silahturami dan ikatan kekeluargaan serta melestarikan budaya masyarakat di Perbatasan Jagoi Babang. Pada even Gawai di Sarawak Malaysia dan di Kabupaten Bengkayang masyarakat perbatasan akan saling kunjung," ujarnya.
Adella Raung menambahkan, even budaya di perbatasan Indonesia – Malaysia ini melibatkan sanggar seni dan budaya Kecamatan Jagoi Babang untuk ditampilkan pada Gawia Sowa. Even ini ditargetkan akan menghadirkan 1000 orang wisatawan mancanegara (Wisman) dari Negara Serawak-Malaysia.
"Melihat tingginya minat wisatawan domestik setiap tahun pada even Gawia Sowa, maka ditargetkan kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) sebanyak 2000 orang," kata Adella.