Menpar Ingin Kalsel Perbanyak Acara Pariwisata Seni Berskala Nasional
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta pemerintah provinsi Kalimantan Selatan memperbanyak gelaran event pariwisata berskala nasional sehingg
Editor: Content Writer
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta pemerintah provinsi Kalimantan Selatan memperbanyak gelaran event pariwisata berskala nasional sehingga dapat menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung.
Menpar saat hadir di acara peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke-69 yang turut dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, serta Bupati dan Walikota se-Kalsel, Rabu (14/8) mengatakan, pemerintah Kalsel mempunyai kapasitas dalam menyelenggarakan event tingkat nasional. Terbukti sebanyak 34 festival terlaksana dengan baik di Kalimantan Selatan selama tahun 2018, dengan dua festival unggulan yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenpar yaitu Festival Budaya Wisata Pasar Terapung dan Festival Wisata Loksado.
"Kalsel memiliki potensi pariwisata yang luar biasa untuk dikembangkan. Budayanya kuat, alamnya sudah tidak diragukan," kata Arief Yahya dalam acara yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.
Dalam pelaksanaan event, Menpar mengingatkan untuk selalu memperhatikan sejumlah unsur yang ia sebut dengan rumus 3C. Yakni Creative Value, Commercial Value dan CEO Commitment.
Creative Value berkaitan dengan pemilihan koreografer, desain baju, atau musik yang harus terkurasi dengan baik minimal dengan standardisasi nasional. Dengan begitu maka akan dengan mudah mendapatkan Commercial Value.
“Untuk CEO Commitment, saya tidak ragu dengan komitmen para pemimpin Kalsel dalam mengembangkan pariwisata,” kata Menpar.
Menpar mengatakan Kalsel memiliki ragam potensi atraksi baik alam, budaya, serta buatan. Namun sayangnya berbagai destinasi wisata tersebut masih kurang dikenal.
"Saya kemarin ke puncak Mandiangin yang sangat indah, tapi kurangnya satu, hanya sedikit yang tahu tentang tempat ini. Inilah tugas anak-anak muda mempromosikan destinasi wisata secara digital," pesan Menpar.
Selain mengusulkan agar Kalsel memperbanyak event tingkat nasional, Menpar kembali menekankan pentingnya mempunyai destinasi unggulan tingkat dunia. Menurutnya, Pegunungan Meratus layak untuk didaftarkan pada UNESCO Global Geopark (UGG) dan menjadi destinasi unggulan internasional dari Kalsel.
Menpar juga menyarankan agar Kalsel segera memilki bandara internasional. "Kalsel sebaiknya segera mempunyai bandara internasional, karena 60 persen wisman lebih memilih penerbangan langsung," jelas Menpar.
Terkait SDM pariwisata, Menpar berharap para generasi muda Kalsel bisa menjadi profesional yang memiliki kemampuan di bidang pariwisata. Untuk itu, Kemenpar sepenuhnya mendukung prodi Pariwisata di berbagai perguruan tinggi di Kalsel.
"Kemenpar akan memberi dukungan dengan menyediakan kurikulum internasional bagi prodi pariwisata dan setiap lulusannya harus disertifikasi tingkat ASEAN," ujar Menpar.
Gubernur Kalimatan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan, pariwisata menjadi salah satu sektor yang akan terus ditingkatkan. “Hasil pembangunan ekonomi Kalsel tumbuh positif dengan berkurangnya angka kemiskinan dan tumbuhnya sektor pariwisata,” jelas Sahbirin Noor.
Menurutnya dibutuhkan sinergisitas antara lembaga pemerintah dan lapisan masyarakat agar pembangunan Kalsel bisa terus berlanjut.
Sementara dari segi aksesibilitas, pemerintah Kalsel sedang mengupayakan peningkatan status bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional.
"Pada Oktober 2019, pengembangan Bandara Syamsudin Noor akan selesai dan semoga bisa menjadi salah satu bandara internasional di Indonesia," ujar Sahbirin Noor.