TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Gerinda, Fadli Zon menyatakan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina kurang tepat karena Ahok adalah orang yang bermasalah. 

Menurutnya Ahok akan menimbulkan kegaduhan dan Ahok masih bermasalah di kasus RS Sumber Waras. 

"Kalau Ahok saya tidak ada masalah pribadi dengan dia. Tapi dia kan bermasalah, menimbulkan kegaduhan, beberapa waktu lalu masih ada PR terkait Sumber Waras dll," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Selasa (26/11/20119).

Ia menambahkan, ditunjuknya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina masih menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat. 

Dan menganjurkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencari orang yang terbaik untuk memperbaiki BUMN. 

Fadli Zon juga berharap BUMN menjadi lebih profitable karena banyak BUMN di negara lain yang kinerjanya bagus dan efisien.

Baca: Tugas Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, Kurangi Impor Minyak hingga Berantas Mafia Migas

Baca: Ahok Bisa Ubah Peta Politik 2024

"Hanya di kita saja rugi rugi terus," ungkapnya. 

Ketika ditanya apakah Ahok dapat mengawasi perusahaan besar seperti Pertamina, Fadli Zon menjawab tidak.

"Dia urusan sumber waras saja belum beres," katanya. 

Sebelumnya, Fadli Zon ikut berkomentar mengenai rencana masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurutnya, pengangkatan Ahok menjadi pejabat BUMN menunjukkan hubungan pertemanan Ahok dengan Jokowi adalah pertemanan sejati.

Hal itu ia ungkapkan dalam akun Twitter-nya @fadlizon pada Senin (18/11/2019).

"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam. Bukan sekedar teman politik, tapi teman sejati," tulis Fadli Zon.

Sementara itu, Menteri BUMN menyatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Pernyataan itu disampaikan Erick Thohir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Saya rasa sudah putus dari beliau pak Basuki akan menjadi komisaris utama di Pertamina," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Jumat (22/11/2019).

Ia juga mengatakan Ahok bisa bertugas di Pertamina hari itu juga maupun Senin (25/11/2019).

"Kalau Pertamina kan PT bukan Tbk, jadi bisa segera proses, bisa hari ini atau hari Senin," ujar Erick Thohir.

Ketika ditanya mengenai adanya penolakan terhadap Ahok masuk jajaran BUMN, Erick Thohir mengaggap itu hal biasa.

"Saya rasa kalau pro kontra bukan hanya pak Basuki saya sendiri ada pro kontra, Pak Chandra juga ada pro kontra," ungkapnya.

Menurutnya Ahok perlu diberi kesempatan untuk bekerja terlebih dahulu, kemudia lihat hasilnya.

Ia juga menambahkan terkadang semua suudzon tanpa melihat hasil.

"Yang penting sekarang kita kerja," katanya.

Terkait isu yang beredar jika Ahok harus mundur dari partai politik jika menjabat di BUMN, Erick membenarkannya.

"Pasti semua komisaris di BUMN apalagi direksi harus mundur dari partai itu susah clear," ujar pria kelahiran Jakarta ini.
Dan hal itu sudah disetujui Ahok karena sudah diinformasikan sejak awal.

Menurutnya independensi dari BUMN sangat dipentingkan. (*)

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)